Vladimir Putin Bantah Rusia Hambat Ekspor Gandum Ukraina: Mereka Menambang Dekat Pelabuhan

1 Juli 2022, 10:45 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkapkan beberapa hal yang menghambat ekspor gandum Ukraina saat bertemu Jokowi kemarin. /Twitter @KremlinRussia_E

PR TASIKMALAYA - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyampaikan bahwa pihaknya tidak menghalang-halangi ekspor gandum dari Ukraina.

Perihal ekspor gandum Ukraina tersebut disampaikan Vladimir Putin dalam pertemuannya dengan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Vladimir Putin menyampaikan pada Jokowi bahwa di pelabuhan terdapat sebuah tambang milik Ukraina yang diduga menghambat ekspor gandum ke berbagai negara.

Di saat yang sama, Jokowi juga menekankan pentingnya rantai pasok pangan dunia, dalam hal ini gandum pada Vladimir Putin.

Baca Juga: Ini yang Dibahas Jokowi dan Vladimir Putin Selama di Rusia, Ungkap Siap Menjembatani Komunikasi dengan Ukraina

"Kami tidak mencegah ekspor biji-bijian Ukraina," kata Putin pada 30 Juni 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RIA Novosti.

"Otoritas militer Ukraina telah menambang di dekat pelabuhan mereka, tidak ada yang mencegah mereka membersihkan ranjau dan menarik kapal dengan biji-bijian dari sana, kami menjamin keamanan," tambahnya.

Namun, jalur lain untuk ekspor gandum dari Ukraina masih terbuka.

"Selain itu, ada kemungkinan ekspor lainnya Melalui Rumania, Danube dan pergerakan selanjutnya ke Laut Hitam, melalui Polandia, melalui Belarusia, melalui pelabuhan Laut Azov," ungkapnya.

Baca Juga: Jokowi Bertemu Putin, Bahas Budaya hingga Wisata

Putin menambahkan bahwa pangsa pasar yang ditempati oleh biji-bijian yang diblokir di Ukraina memiliki sedikit pengaruh terhadap ekonomi global.

"Baru-baru ini, masalah ekspor gandum Ukraina telah dibahas secara aktif. Menurut Departemen Pertanian AS, ini adalah enam juta ton gandum, menurut data kami, sekitar lima juta ton," terangnya.

Menurut Putin, produksi gandum di seluruh dunia senilai 800 juta ton.

"Kemudian kami memahami bahwa ini adalah jumlah yang tidak mempengaruhi pasar dunia dengan cara apa pun," jelasnya.

Baca Juga: Selesai Bertemu Vladimir Putin, Jokowi Hari Ini akan Bertolak ke Abu Dhabi

"Itu sekitar 2,5 persen, dan 0,5 persen dari semua makanan yang diproduksi di dunia," tambahnya Putin.

Dia juga menekankan bahwa Rusia secara aktif bekerja sama dengan organisasi PBB terkait dalam masalah ini.

Selain itu, Putin mencontohkan bahwa ancaman krisis pangan muncul karena perilaku negara-negara Barat.

"Dalam rangka memerangi konsekuensi pandemi, negara-negara Barat mulai mengeluarkan emisi, meningkatkan defisit anggaran dan mulai meraup produk pangan dari pasar dunia karena emisi ini, harga pangan naik tajam," tegasnya.

Baca Juga: Jokowi Temui Presiden Ukraina, Tawarkan Hal Ini Terkait Vladimir Putin

PBB telah berulang kali berbicara tentang ancaman krisis pangan global karena kekurangan biji-bijian.

Negara-negara Barat mengklaim bahwa Moskow mencegah ekspor gandum dari Ukraina, pihak Rusia menolak tuduhan itu.

Pada saat yang sama, otoritas Kyiv sendiri menciptakan banyak hambatan untuk ekspor biji-bijian.

Selain pembakaran yang terungkap di pelabuhan Mariupol, pasukan Ukraina melakukan penambangan di Laut Hitam, yang tidak memungkinkan pengiriman biji-bijian ke pasar dunia dengan kapal.

Baca Juga: Apakah Vladimir Putin akan Datang ke KTT G20 di Bali? Begini Kata Ajudan Presiden Rusia

Putin telah mengatakan bahwa Rusia tidak mencegah ekspor biji-bijian dari Ukraina.

Vladimir Putin mengatakan jika Kyiv membersihkan pelabuhan tambang, kapal-kapal dengan biji-bijian akan dapat pergi tanpa masalah.***

Editor: Amila Yosalfa Fauziah

Sumber: RIA Novosti

Tags

Terkini

Terpopuler