Saat Kematian Covid-19 Meningkat, Kepercayaan Warga terhadap Otoritas Swedia Justru Menurun

5 Juni 2020, 16:00 WIB
SWEDIA tetap menolak melakukan penguncian meski jumlah korban meninggal akibat COVID-19 mencapai 3000 orang lebih.* /AFP/

PR TASIKMALAYA - Kepercayaan warga Swedia pada kemampuan pemerintah dan lembaga kesehatan untuk menangani wabah virus corona sedang menurun.

Hal itu terjadi justru di tengah kekhawatiran meningkatnya kematian yang tinggi menurut jajak pendapat yang diterbitkan pada hari Kamis, 4 Juni 2020.

Keputusan Swedia untuk tidak menerapkan penutupan seperti di banyak negara Eropa lainnya didukung secara luas oleh penduduk.

Baca Juga: Video 'Keke Bukan Boneka' Hilang di Youtube, Rinni Wulandari Sebut Bahwa itu Bukan Wewenangnya

Namun kritik telah berkembang dalam beberapa pekan terakhir atas tingginya angka kematian akibat Covid-19 bila dibandingkan dengan tetangga-tetangganya di Nordik.

Proporsi mereka yang memiliki kepercayaan tinggi atau cukup tinggi pada kemampuan pemerintah untuk menangani wabah virus turun menjadi 45  persen pada bulan Juni.

Dibandingkan dengan 63 persen pada bulan April. Hal itu ditunjukkan oleh
dalam sebuah survei Novus untuk televisi layanan publik SVT.

Angka-angka untuk Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, yang telah memimpin kampanye untuk menjaga jarak sosial dan langkah-langkah kebersihan, juga turun dalam survei, menjadi 65 persen dari 73 persen.

Baca Juga: Kerap Dengar Berita Penolakan Jenazah Covid-19, Ridwan Isa Hibahkan 1,5 Hektar Tanah untuk Pemakaman

Dalam survei terpisah oleh Demoskop di harian Aftonbladet, jumlah mereka yang memiliki keyakinan tinggi atau cukup tinggi dalam tindakan otoritas publik terkait pandemi turun menjadi 55 persen dari 65 persen pada April 2020.

"Mengingat fakta bahwa angka kematian Swedia menonjol dalam perbandingan internasional, sangat mengejutkan bahwa tingkat kepercayaan di Swedia tetap begitu tinggi," kata Peter Santesson, analis di Demoskop.

"Itu menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi pada otoritas publik yang ada di Swedia," tambahnya dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters. 

Sementara sebagian besar Eropa terkunci pada awal wabah, Swedia terutama mengandalkan langkah-langkah sukarela yang lebih lambat untuk memperlambat penyebaran.

Baca Juga: Dana Haji Mengendap karena Pemberangkatan Batal, Sapuhi Minta Pengawasan

Namun jumlah kematian lebih dari 4.500 orang di Swedia jauh lebih tinggi daripada gabungan Norwegia, Denmark dan Finlandia.

Angka kematian Covid-19 di Swedia memiliki rasio 443 kematian per juta orang, dan mengatakan angka itu adalah yang tertinggi di Eropa untuk bagian Mei.

Denmark memiliki sekitar 100 kematian per juta, Norwegia 44 kematian dan Finlandia 58.

Pada hari Rabu, Kepala Epidemiolog Anders Tegnell di Badan Kesehatan Masyarakat membela strategi Swedia secara keseluruhan, tetapi mengatakan itu bisa berbuat lebih banyak untuk memerangi virus.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler