Penulis Kerajaan Sebut Meghan Markle 'Tak Lagi Peduli' Soal Opini Publik di Inggris

18 Februari 2022, 20:46 WIB
Penulis kerajaan, Tom Bower mengatakan bahwa Meghan Markle mungkin tidak lagi peduli dengan reputasinya di Inggris. /Instagram.com/@sussexroyal

PR TASIKMALAYA - Duchess of Sussex, Meghan Markle kabarnya tidak terlalu peduli soal opini publik yang dialamatkannya.

Meghan Markle diketahui menjadi bangsawan penuh pada 2018 hingga 2020 dan dirinya menerima banyak opini publik negatif dari pers Inggris.

Setelah Meghan Markle mengundurkan diri sebagai bangsawan senior dan kembali ke Amerika Serikat, popularitasnya langsung anjlok.

Dengan popularitasnya yang anjlok, seorang penulis kerajaan mengatakan bahwa Meghan Markle mungkin sudah tidak lagi peduli dengan opini publik Inggris.

Baca Juga: Link Nonton Forecasting Love and Weather Episode 3 Sub Indo, Tayang 19 Februari 2022

Hasil survei dari YouGov, Duchess of Sussex adalah salah satu bangsawan yang paling tidak populer di Inggris.

Dari 15 bangsawan dari daftarnya, Meghan berada di peringkat 14, tepat di atas Pangeran Andrew yang tersandung skandal seks.

Hanya 26 persen publik yang menyatakan persetujuannya terkait istri Pangeran Harry itu.

Hasil tersebut menunjukkan fakta lain soal Meghan Markle.

Baca Juga: Jelang Pertandingan Persib Bandung vs Persipura Jayapura, Robert Alberts Siapkan Hal Ini

Popularitas sang Duchess bervariasi berdasarkan demografi yang disurvei.

Di antara generasi Milenial, Meghan adalah bangsawan yang paling populer keenam dan memiliki tingkat persetujuan 40 persen.

Namun, di antara generasi X dan Baby Boomer, Meghan tidak terlalu populer.

Suami Meghan, Pangeran Harry sedikit lebih baik mengenai survei ini.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Mandala dan Cari Tahu Pesan Apa yang Telah Disiapkan Alam Semesta untuk Anda

Secara keseluruhan, Pangeran Harry adalah bangsawan paling populer kesembilan dan disetujui kurang lebih 39 persen.

Sementara itu, penulis kerajaan Tom Bower mengatakan bahwa kurangnya popularitas Meghan di Inggris kemungkinan tidak akan begitu mengganggunya.

"Saat ini, tujuan akhir Meghan tidak jelas," katanya pada 17 Februari 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Cheat Sheet.

Meskipun begitu, sang Duchess mendapat dukungan positif dari negara asalnya untuk menjadi politisi.

Baca Juga: Drawing FIBA Asia Cup 2022: Indonesia Satu Grup dengan Australia

"Tetapi dia pasti mendapat dukungan untuk mengajukan tawaran untuk menjadi politisi Amerika," lanjutnya.

Menurut Tom Bower, Inggris adalah penyebab turunnya popularitas pasangan itu.

"Secara paralel, Inggris adalah penyebab yang hilang bagi Sussex. Sebenarnya saya curiga Meghan tidak lagi peduli apakah dia diterima di London," jelasnya.

Tom Bower menambahkan bahwa sepertinya Meghan tak akan kembali lagi ke Inggris.

Baca Juga: 3 Alasan Anda Harus Akhiri Hubungan Asmara dengan Majikan

"Dia tidak punya keinginan untuk kembali," ungkapnya.

Bower juga mengatakan bahwa meskipun popularitas Meghan menurun di Inggris, Duchess of Sussex itu masih dikagumi di AS.

"Kunjungan tiga hari keluarga Sussex ke New York September lalu merupakan keberhasilan yang luar biasa," katanya.

Pertemuan Sussex di Central Park menurutnya cukup mengesankan.

Baca Juga: Tes Psikologi: Manakan Anak Perempuan di Antara Gambar Ini? Pilihannya Ungkap Banyak Kepribadianmu

"Menjadi pembicara utama untuk 60 ribu penonton di Central Park, pertemuan Sussex sangat mengesankan," ujarnya.

Meghan Markle dan Pangeran Harry mendapat tempat di hati pendukung Partai Demokrat, kaum minoritas, dan anak muda.

"Mereka jelas menikmati dukungan yang solid di antara Demokrat, minoritas, dan kaum muda," jelasnya.

Meghan dan Pangeran Harry diketahui telah membangun karier di AS setelah tidak menjadi bangsawan Inggris.

Baca Juga: Polemik Jerinx dan Adam Deni: Menilik Ancaman 'Injak Kepala' hingga PN Jakpus Lakukan Sidang Tuntutan

Mereka berdua meneken kontrak dengan Spotify dan Netflix untuk memproduksi konten.

Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan penerbit Penguin Random House.

Pangeran Harry juga merupakan Chief Impact Officer untuk startup kesehatan mental BetterUp.***

Editor: Amila Yosalfa Fauziah

Sumber: Cheat Sheet

Tags

Terkini

Terpopuler