Protes Kudeta, 4 Orang Demonstran Tewas di Tangan Militer Sudan

31 Desember 2021, 08:59 WIB
Para demonstran yang memprotes kudeta militer, di Khartoum Utara, Sudan 30 Desember 2021. /Komite Perlawanan Atbara/Handout via REUTERS

PR TASIKMALAYA - Pasukan keamanan Sudan dilaporkan telah menembak mati empat orang warga sipil selama penumpasan protes nasional pada Kamis, 30 Desember 2021, menurut komite dokter.

Kematian empat orang itu terjadi ketika puluhan ribu orang melakukan aksi demonstrasi menentang kekuasaan militer yang mengambil alih pemerintahan Sudan.

Menurut saksi mata, pasukan keamanan Sudan menembakkan gas air mata dan granat kejut ketika demonstan berbaris melalui Khartoum dan kota-kota tetangga Omdurman dan Bahri menuju istana presiden.

Komite Sentral Dokter Sudan mengatakan empat demonstran ditembak mati oleh pasukan keamanan, setidaknya tiga di antaranya di Omdurman.

Baca Juga: Fuji Adik Bibi Ardiansyah Curhat Sakit Gigi, Sebut Tak Bisa Dicabut Gara-gara Ini

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, pasukan keamanan menghadapi para pengunjuk rasa sekitar 2 km dari istana, kata seorang saksi mata Reuters.

Komite dokter mengatakan bahwa pasukan keamanan menangkap seorang pria yang terluka bersama dengan staf medis yang mencoba membawanya ke ambulans.

Kementerian Kesehatan Negara Khartoum juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan keamanan di Omdurman mencegah ambulans membawa yang terluka ke rumah sakit terdekat.

Layanan internet dan seluler juga tampaknya terganggu di Khartoum pada Kamis.

Baca Juga: Ada lord Adi dan Ria Ricis, Berikut Beberapa Artis serta Kreator Konten di Youtube Rewind Indonesia 2021

Saksi Reuters tidak dapat melakukan atau menerima panggilan domestik dan internasional.

Sumber di sebuah perusahaan telekomunikasi mengatakan perintah untuk menutup layanan internet datang dari Perusahaan Telekomunikasi Nasional Sudan milik negara.

Komite dokter mengatakan kematian pada Kamis membuat jumlah korban tewas menjadi 52 sejak tindakan keras terhadap protes dimulai.

TV Al Hadath mengutip seorang penasihat pemimpin militer Abdel Fattah Al-Burhan yang mengatakan militer tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menarik negara itu ke dalam kekacauan.

Baca Juga: Akhir Tahun di Ikatan Cinta Hari Ini 31 Desember 2021: Kejujuran Al membawa Bencana

Dia juga menyebut bahwa protes yang terus berlanjut adalah "penguras fisik, psikologis, dan mental di negara itu" dan "tidak akan mencapai solusi politik".

Aksi protes pada Kamis adalah putaran ke-11 demonstrasi besar sejak kudeta 25 Oktober yang membuat Abdallah Hamdok digulingkan dan kemudian diangkat kembali sebagai perdana menteri.

Para demonstran menuntut agar militer tidak memainkan peran dalam pemerintahan selama transisi menuju pemilihan umum yang bebas.

Koalisi Pasukan Kebebasan dan Perubahan pada Kamis mengatakan bahwa pasukan keamanan bertindak represi yang berlebihan.

Baca Juga: Resolusi Tahun Baru Berdasarkan Tanda Zodiak, Sagitarius Disuruh Lebih Banyak Bersosialisasi!

Mereka juga menyerukan agar komunitas regional dan internasional serta organisasi hak asasi manusia untuk mengutuk kudeta militer di Sudan.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler