China Desak Proses Pengujian Covid-19 Lebih Cepat di Tengah Menyebarnya Virus Baru

27 Oktober 2021, 05:05 WIB
China mendesak agar proses pengujian Covid-19 bisa lebih cepat dan mudah di tengah menyebabrkan virus jenis baru.* /Pixabay/PIRO4D

PR TASIKMALAYA - China menuntut layanan pengujian Covid-19 yang lebih cepat dan  mudah diakses, dalam upaya terbaru untuk memperkuat kebijakan tanpa toleransi terhadap Covid-19.

Pengujian massal adalah penanganan standar dalam menahan wabah yang ditularkan di dalam negeri pada tahun lalu, tetapi otoritas kesehatan mengatakan layanan pengujian tetap tidak memuaskan di beberapa bagian China.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, China menghadapi gelombang infeksi baru, yang melibatkan hampir 200 kasus bergejala yang ditularkan secara lokal, di 12 wilayah provinsi sejak 17 Oktober.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Siapa yang Pertama Akan Ditolong?Jawabanmu Bisa Mengungkap Karakter Kamu!

Banyak yang terinfeksi berasal dari daerah terpencil di barat laut China, tanpa sumber daya kesehatan seperti yang terdapat di kota-kota besar di China.

“Kluster kecil dan infeksi sporadis telah terjadi di beberapa daerah, memperlihatkan masalah seperti lokasi lembaga pengujian asam neuklat yang tidak masuk akal, layanan yang tidak nyaman dan keterlambatan pengembalian hasil,” menurut laporan pemerintah pada Selasa 26 Oktober.

NHC mengatakan, lembaga pengujian harus menyediakan layanan 24 jam kepada publik dan berusaha untuk mendapatkan hasil dalam waktu enam jam, bagi mereka yang secara sukarela diuji, menurut laporan pemerintah.

Baca Juga: Persib Bandung Ganggu Mimpi Indah PSIS Semarang

NHC mengatakan pada bulan September, bahwa kota-kota dengan lebih dari 5 juta orang harus memiliki kapasitas untuk menguji setiap orang dalam waktu tiga hari.

Sementara China belum menyetujui alat tes mandiri untuk mendiagnosis Covid 19, tes swab yang memerlukan laboratorium profesional untuk memproses sampel tersedia secara luas.

Pemerintah daerah baru-baru ini memangkas harga tes swab, dengan tes tertentu hanya dikenakan biaya 13 yuan di Beijing.

Baca Juga: Curhat Soal Kondisi Bisnis Karaokenya, Inul Daratista Colek Presiden Jokowi: Kemana Lagi Kami Harus Mengadu?

Beberapa pejabat di seluruh divisi administrasi kecil di wilayah China Mongolia Dalam, ditegur pada Selasa karena manajemen yang buruk di lokasi pengumpulan sampel, yang menyebabkan kerumunan selama uji coba di seluruh divisi.

Peringatan resmi serupa juga dilakukan di kota selatan Zhangjiajie dan Yangzhou, selama klaster awal tahun ini.

Sejak Covid-19 baru ditemukan pada akhir 2019, China telah melaporkan 96.840 kasus yang dikonfirmasi dengan gejala, termasuk infeksi lokal dan impor, dengan total kematian 4.636.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius dan Pisces Rabu, 27 Oktober 2021: Keberuntungan Akan Datang

China masih terus berjuang keras untuk menghentikan penyebaran Covid-19, yang kembali menyeruak baru-baru ini.

Ditambah dengan virus jenis baru yang baru-baru ini juga menghantui mereka.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler