Menteri Swedia Peringatkan Kehancuran Afghanistan Mungkin Terjadi Lebih Cepat

23 Oktober 2021, 21:50 WIB
Ilustrasi bendera Afghanistan. Menteri Swedia peringatkan kejatuhan Afghanistan mungkin terjadi lebih cepat. /Pixabay/Chicken Online

PR TASIKMALAYA - Afghanistan sedang menuju keruntuhan ekonomi yang berisiko membawa negara itu ke dalam krisis politik baru.

Risiko krisis baru Afghanistan itu diperingatkan oleh Menteri Kerja Sama Pembangunan Internasional Swedia, Per Olsson Fridh, pada Sabtu 23 Oktober 2021.

Ia pun memperingatkan bahwa kejatuhan ekonomi Afghanistan dapat menyediakan lingkungan bagi kelompok teror untuk berkembang.

Baca Juga: Saling Lempar Pujian, Begini Interaksi Ma Dong Seok dan Angelina Jolie

"Kekhawatiran saya adalah bahwa negara ini berada di ambang kehancuran dan keruntuhan itu datang lebih cepat dari yang kita duga," kata Per Olsson Fridh kepada Reuters di Dubai.

Afghanistan telah terjerumus ke dalam krisis menyusul runtuhnya pemerintah yang didukung Barat dan pengambilalihan oleh Taliban pada Agustus.

Karena hal tersebut, bantuan miliaran dolar dari asing pun telah terhenti.

Baca Juga: Ernest Prakasa Skak Mat Sinetron Televisi yang Tiru Serial Squid Game: Serius?

Swedia sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan upaya melalui kelompok masyarakat sipil Afghanistan untuk mengamankan layanan dasar, kata Fridh, tetapi negara-negara lain perlu diyakinkan bahwa ini mungkin dilakukan tanpa melegitimasi penguasa baru Taliban.

Namun, kata Fridh, Swedia tidak akan menyalurkan uang pembangunan melalui Taliban.

Diketahui, 27 negara Uni Eropa, termasuk Swedia, telah meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Siapa Ibu dari Anak Tersebut? Jawabannya Bisa Ungkap Karakter Anda

Meski begitu, bantuan pembangunan untuk Afghanistan banyak yang terhenti, sebuah tindakan yang diambil oleh banyak negara lain dan Bank Dunia.

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada Jumat mendesak masyarakat internasional untuk bekerja sama dengan Taliban demi kemanusiaan.

ICRC juga memperingatkan bahwa kelompok atau organisasi bantuan sendiri hanya dapat memberikan solusi sementara atas krisis kemanusiaan di Afghanistan.

Baca Juga: ICRC Minta Dunia Kerja Sama dengan Taliban karena Krisis Kemanusiaan di Afghanistan Kian Memburuk

Sebagian besar negara telah menutup kedutaan mereka di Kabul dengan beberapa telah memindahkannya ke Qatar, negara Teluk yang merupakan lawan bicara utama antara Barat dan Taliban.

Taliban kini menghadapi kritik internasional karena kegagalannya untuk menegakkan hak-hak tertentu sejak kembali berkuasa.

Salah satu hak yang diabaikan Taliban adalah mengizinkan anak perempuan mengakses pendidikan.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler