PR TASIKMALAYA – Minggu, 4 Juli 2021, Israel masih sibuk menawarkan kelebihan stok vaksin Pfizer yang mereka miliki ke beberapa negara lain.
Menurut keterangan salah satu pegawai kementerian kesehatan Israel, vaksin Pfizer yang mereka miliki akan kadaluarsa per tanggal 31 Juli.
Jadi negara manapun yang menginginkannya, boleh mengambil stok vaksin Covid-19 tersebut selama mendapatkan izin dari Pfizer sendiri.
Baca Juga: Beberkan Kriteria Calon Suami Memes Prameswari, Sang Ibu: Memes Harus dengan Orang yang …
Juru bicara Pfizer menilai baik donasi kelebihan stok vaksin yang akan dilakukan oleh Israel.
Pihak Pfizer bersedia untuk berdiskusi dengan negara manapun asalkan tujuan pengambilan vaksin itu jelas yaitu untuk melindungi rakyat dari infeksi virus Covid-19.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters, sebelumnya kelebihan stok vaksin Pfizer milik Israel tersebut akan didonasikan kepada Palestina bulan lalu.
Akan tetapi, Palestina yang kekurangan vaksin Covid-19 memutuskan untuk menolak tawaran Israel karena menilai, stok vaksin yang diberikan terlalu dekat dengan waktu kadaluarsa.
Sementara itu, untuk penawaran memberikan stok vaksin Pfizer, negara Israel enggan berkomentar soal berapa kelebihan dosis yang mereka miliki.
Hezi Levi, mantan menteri kesehatan Israel yang masih menjabat hingga menemukan penggantinya itu, menjelaskan bahwa negaranya bersedia melakukan barter.
Berdasarkan hasil wawancara Hezi Levi dengan Radio 103 FM, minggu lalu Israel dan Inggris sudah berdiskusi.
Akan tetapi, belum ada kesepakatan yang terjalin di antara kedua negara tersebut.
Dan Hezi Levi menyebut diskusi Israel dengan Inggris soal kelebihan stok vaksin Pfizer sebagai ‘hal di masa lalu’.
Baca Juga: Link Streaming Drakor The Devil Judge Episode 2: Kang Yo Han Hadapi JU Chemicals
Mengindikasikan diskusi kedua negara tersebut tidak berjalan baik.
Berdasarkan laporan surat kabar Israel yaitu aaretz, kelebihan dosis vaksin Pfizer yang saat ini sedang sibuk dinegosiasikan oleh Israel bernilai 1 juta Dollar (sekitar Rp14,4 miliar).
“Kami sedang bernegosiasi dengan negara lain. Siang malam,” jelas Hezi Levi kepada Radio 103 FM.
Berdasarkan laporan Reuters, saat ini hampir 90 persen warga Israel berusia 50 tahun ke atas sudah divaksin.
Sejak bulan Desember tahun lalu, Israel menjadi salah satu negara tercepat yang berhasil menjalankan program vaksin Covid-19 bagi rakyatnya.
Akan tetapi, sekitar satu per lima warga Israel yang sudah layak menerima vaksin Covid-19 malah belum divaksin, menurut data kementerian kesehatan.
Baca Juga: Di Belakang Al El dan Dul, Maia Estianty Keceplosan Akui Pernah Menikah Agama dengan Ahmad Dhani
Saat ini, warga Israel yang layak menerima vaksin sudah berada di kelompok usia 12 hingga 15 tahun.
Semenjak Covid-19 varian Delta mewabah di dunia, jumlah orang tua di Israel yang ingin anaknya segera divaksin meningkat sebanyak lima kali lipat sejak awal bulan Juni.
Hezi Levi meyakinkan warga Israel bahwa vaksin Pfizer lebih ampuh 85 hingga 88 persen dalam melawan Covid-19 varian Delta.
Pernyataan Hezi Levi soal vaksin Pfizer ini dibuat berdasarkan penelitian Inggris serta data riset terbaru dari kementerian kesehatan Israel.***