Si Kecil Suka Makanan Manis Secara Berlebihan? Hati-hati, Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Tubuh

- 24 Mei 2024, 18:40 WIB
Ilustrasi gula pasir yang dijual di pasaran
Ilustrasi gula pasir yang dijual di pasaran /Freepik/jcomp

PR TASIKMALAYA - Pakar gizi lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Dr. dr. Tan Shot Yen memberikan penjelasan bahwa pentingnya bagi para orang tua untuk selalu waspada terhadap dampak buruk yang disebabkan kelebihan asupan gula bagi kesehatan si kecil.

Dalam acara diskusi yang dilakukan secara online pada hari Rabu, 22 Mei 2024, ia memberikan peringatan bahwa, masih banyak ditemukan sejumlah produk makanan serta minuman bagi anak yang mempunyai kandungan gula yang tinggi serta kadarnya yang melebihi batas.

Mengonsumsi makanan serta minuman yang memiliki gula tambahan serta mengandung kadar gula yang tinggi secara berlebihan bisa mengakibatkan pengaruh yang buruk pada kondisi kesehatan anak.

Salah satu akibat dari kebanyakan mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki kadar gula tinggi secara berlebihan adalah kecanduan terhadap rasa manis pada makanan dan minuman tersebut.

Baca Juga: Olahraga Jadi Obat Alami Diabetes, Dokter Sarankan Dilakukan Rutin

"Masalah pertama yang bisa terjadi ialah anak jadi mengalami yang namanya ketagihan, akhirnya hal itu meningkatkan kebutuhan anak terhadap rasa manis yang berlebih," ujar dokter Tan dikutip dari ANTARA.

Selain itu, asupan gula berlebih juga bisa meningkatkan kadar gula dalam darah tinggi dan kondisi tersebut, berisiko membuat virus dan bakteri menjadi lebih mudah untuk berkembang di dalam tubuh anak.

Akibatnya, daya imunitas tubuh anak bisa mengalami penurunan sehingga mengakibatkan kondisi pertahanan tubuh pada anak menjadi rentan untuk terkena penyakit.

Dokter Tan menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan serta minuman dengan gula tambahan atau kandungan gula yang tinggi juga bisa mengakibatkan obesitas. Anak yang terkena obesitas akan rentan untuk terkena kelainan tulang.

Hasil dari penelitian mengenai dampak obesitas pada usia kanak-kanak kepada perkembangan dan kesehatan tulang yang dipublikasikan di Journal of Obesity and Metabolic Syndrome pada tahun 2019 telah menunjukkan anak-anak yang terkena obesitas, 25 persen lebih berpotensi terkena keretakan tulang, hal ini dikarenakan rangka didalam tubuhnya tidak mampu untuk beradaptasi bersama peningkatan masa tubuh.

Dokter Tan pun memberikan penjelasan bahwa dengan mengonsumsi makanan serta minuman dengan kadar gula yang tinggi bisa mengakibatkan meningkatnya kandungan gula serta kolesterol didalam darah.

Kandungan gula serta kolesterol didalam darah yang telah melewati batas normal, beresiko untuk memicu munculnya penyakit yang tidak menular, yakini diabetes melitus serta gangguan jantung.

Menurut dokter Tan, mengonsumsi makanan serta minuman dengan kandungan gula tinggi memiliki hubungan dengan peningkatan risiko terserang kanker.

"Memang gula tidak secara langsung mengakibatkan potensi kanker. Tapi, gula menyebabkan obesitas dan ketika kondisi itu terjadi anak akan bertambah berat badan dan naiknya berat badan itu jembatan menuju kanker dibentuk," ujarnya.

Baca Juga: Diabetes hingga Obesitas Rentan Menyerang Para Pekerja Shift Malam, Begini Kata Studi

Oleh karenanya, ia memberikan imbauan kepada para orang tua untuk memperhatikan serta melihat kandungan gula tambahan pada setiap makanan serta minuman yang dikonsumsi oleh anak supaya, asupan gula yang dibutuhkan oleh anak bisa tercukupi dan melewati batas.

Hasil dari Survei Kesehatan Indonesia pada tahun 2023, menunjukkan bahwa tingkat konsumsi gula secara berlebihan pada anak batita masuk kedalam kategori yang tinggi.

Berdasarkan kepada data kebiasaan mengonsumsi makanan yang manis secara berlebihan pada anak kelompok umur 3 sampai 4 tahun, sebesar 50,1 persen batita yang ada di Indonesia mempunyai kebiasaan untuk mengonsumsi makanan manis lebih dari satu kali dalam sehari.*** (Aldi Fitara Aldiansyah Noor)

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah