PR TASIKMALAYA - Cuaca panas yang akhir-akhir ini melanda sebagian negara Asia, mulai dari India, Thailand, Malaysia, Myanmar membuat sebagian masyarakat khawatir terkena penyakit yang berhubungan dengan kulit seperti kanker kulit.
Kulit sangat sensitif dengan cuaca panas dari paparan sinar matahari yang terlalu menyengat. Oleh karena itu penting untuk mengecek paparan sinar UV setiap harinya ketika hendak keluar rumah.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis pernyataan bahwa Indonesia tidak akan terdampak dari gelombang panas. Sebab Indonesia bukan negara yang termasuk dilanda cuaca panas ekstrem.
Untuk meminimalisir kemungkinan kanker kulit akibat paparan cuaca panas yang ekstrem, seorang ahli Bedah Asal Amerika Serikat membagikan beberapa kiat tentang tanda-tanda awal kanker kulit, seperti yang dilansir dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Baca Juga: Cukup Lewat HP! Begini Cara Mudah Cek Penerima BPNT Mei 2023, Cair Rp400 Ribu
Kanker kulit dibagi menjadi dua, yakni kanker kulit dengan level yang mematikan dan ada juga kanker kulit yang bisa disembuhkan jika segera diobati. Kasus melanoma lain yang lebih lanjut bisa berakibat fatal.
Itulah mengapa para ahli kulit menyarankan untuk melakukan pemeriksaan dini setidaknya sebulan sekali untuk mengetahui kondisi, apalagi di cuaca panas yang saat ini melanda.
Direktur Medis Onkologi Bedah Inspira Health di Vineland, New Jersey, Amerika Serikat Nandini Kulkarni mengatakan bahwa perubahan tahi lalat, luka yang tidak kunjung sembuh, atau pertumbuhan baru bisa menjadi tanda peringatan kanker kulit.
"Dengan melakukan pemeriksaan kulit secara rutin, seseorang akan terbiasa dengan pola tahi lalat, noda, bintik-bintik dan tanda lainnya pada kulit," kata Nandini.