Benarkah Daging Sapi Bisa Sebabkan Pemanasan Global?

- 29 Juli 2022, 21:36 WIB
Berikut penjelasan soal apakah benar daging sapi bisa menyebabkan pemanasan global atau tidak, serta dampak metana.*
Berikut penjelasan soal apakah benar daging sapi bisa menyebabkan pemanasan global atau tidak, serta dampak metana.* /Pixabay/Annabel_P

PR TASIKMALAYA – Salah satu senyawa kimia yang berperan besar dalam meningkatkan pemanasan global adalah metana.

Hampir sama dengan dampak yang ditimbulkan dari karbon dioksida, metana juga memberikan dampak signifikan dalam 10 tahun mendatang.

Hal ini juga disampaikan pada laporan PBB yang membahas tentang dampak metana bagi lingkungan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Earth, berikut ini berbagai fakta tentang metana yang perlu Anda ketahui.

Baca Juga: Tes IQ: Seberapa Jenius Otak Anda? Sebutkan Gelas Manakah yang Akan Terisi Lebih Dahulu

Metana diketahui menarik radiasi sinar matahari dan data menunjukkan bahwa gas ini mengikat setidaknya 80 kali lebih banyak karbon dioksida dalam periode 20 tahun.

Dalam 100 tahun, potensi pemanasan global karena metana diketahui meningkat hingga 28 kali lipat daripada karbon dioksida.

Lebih lanjut, diketahui bahwa manusia adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam menyebabkan permasalahan tersebut.

Beberapa sumber metana adalah pipa gas, minyak, serta sapi yang berkontribusi mengirimkan gas ke atmosfer.

Baca Juga: Heboh! Video Mistis Lesti Kejora saat Dikretek Abal-abal Viral, Ada yang Janggal?

Inilah alasan yang menjelaskan bahwa tanpa diragukan lagi, metana merupakan salah satu penyebab terbesar pada perubahan iklim.

Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa produksi daging berperan besar dalam menyebabkan efek rumah kaca.

Pada tahun 2018, peneliti lingkungan, Joseph Poore dan insinyur pertanian, Thomas Nemecek mempublikasikan penelitian pada journal Science tentang dampak global dari produksi makanan.

Data tersebut mengumpulkan 38.000 peternakan dari 119 negara. Peneliti menemukan bahwa 26% emisi global berasal dari produksi makanan dan setengahnya, sekitar 58% berasal dari peternakan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih 1 Keluarga Paling Bahagia untuk Ukur Seberapa Peduli Anda pada Keluarga

Lebih spesifik lagi, tim tersebut menemukan bahwa 50% emisi datang dari aktivitas peternakan, seperti produksi sapi dan kambing.

Sapi memproduksi metana lewat sistem digestif ketika memproses makanan.

Faktanya, rumen bisa memproduksi lebih dari 500 liter metana per hari.

Jumlah ini diperkirakan berkontribusi setidaknya 2% bagi pemanasan global.

Baca Juga: Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy Sampaikan Alasan Mengenai Rendang yg Dikenal di Kancah Dunia

Metana sendiri tertahan di atmosfer selama 12 tahun, lebih sedikit daripada karbon dioksida.

Bagaimana menurut Anda?***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Earth.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x