Inilah alasan yang menjelaskan bahwa tanpa diragukan lagi, metana merupakan salah satu penyebab terbesar pada perubahan iklim.
Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa produksi daging berperan besar dalam menyebabkan efek rumah kaca.
Pada tahun 2018, peneliti lingkungan, Joseph Poore dan insinyur pertanian, Thomas Nemecek mempublikasikan penelitian pada journal Science tentang dampak global dari produksi makanan.
Data tersebut mengumpulkan 38.000 peternakan dari 119 negara. Peneliti menemukan bahwa 26% emisi global berasal dari produksi makanan dan setengahnya, sekitar 58% berasal dari peternakan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih 1 Keluarga Paling Bahagia untuk Ukur Seberapa Peduli Anda pada Keluarga
Lebih spesifik lagi, tim tersebut menemukan bahwa 50% emisi datang dari aktivitas peternakan, seperti produksi sapi dan kambing.
Sapi memproduksi metana lewat sistem digestif ketika memproses makanan.
Faktanya, rumen bisa memproduksi lebih dari 500 liter metana per hari.
Jumlah ini diperkirakan berkontribusi setidaknya 2% bagi pemanasan global.
Baca Juga: Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy Sampaikan Alasan Mengenai Rendang yg Dikenal di Kancah Dunia