Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa kremasi juga praktis yang mana abu seorang jasad lebih mudah dibawa.
Bagi Grimm hal itu rasional, pasalnya api melakukan dengan cepat apa yang dilakukan bumi secara perlahan.
Menurutnya, membakar orang yang telah meninggal dunia berarti menghormati zaman kuno.
Dengan kata lain, sebuah tindakan kremasi pada seseorang yang telah meninggal dunia berada di sisi kemajuan.
Baca Juga: Sesali Pakai Narkoba dan Mengaku Salah, Nia Ramadhani: Hidup Saya Sudah Rusak
Lebih lanjut, Grimm menyinggung terkait stigma orang-orang yang tidak mau melakukan tindakan lain selain kremasi yaitu penguburan itu lembap dan mengerikan.
Dia juga tidak berpikir bahwa kembali ke praktik kuno akan mudah.
"Penguburan terlalu tertanam dalam sistem simbolis Kristen dari orang mati yang sedang tidur," ujar Grimm.
"Akhirnya mereka bangkit ke dalam kehidupan abadi," pungkasnya.***