Saat Berpuasa, Tubuh Kerap Kali Muncul Rasa Lapar 2-4 Jam Setelah Sahur, Dokter Gizi Jelaskan Pemicunya

- 15 April 2021, 09:40 WIB
Dokter Gizi Jelaskan Kondisi Tubuh Saat Puasa dan Pemicu Munculnya Rasa Lapar 2-4 Jam Setelah Sahur.*
Dokter Gizi Jelaskan Kondisi Tubuh Saat Puasa dan Pemicu Munculnya Rasa Lapar 2-4 Jam Setelah Sahur.* /PIXABAY/mohammedhassan

PR TASIKMALAYA - Dokter spesialis gizi Tirta Prawita Sari, alumni Universitas Hasanuddin, Makassar, memaparkan tentang kondisi tubuh ketika kita melakukan puasa.

Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi itu menjelaskan mengapa saat kita sedang melakukan puasa, 2-4 jam setelah makan sahur kita sudah kembali merasa lapar.

Menurutnya, lapar yang terasa 2-4 jam selepas sahur itu seringkali disebabkan oleh makanan dalam tubuh yang mulai habis dan insulin mengalami penurunan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta 15 April 2021: Libra, Scorpio dan Sagitarius Akan Dapat Pasangan dan Menetap di Hatinya

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, selain itu juga diakibatkan oleh adanya hormon yang memberi sinyal ke otak bahwa lambung telah kosong dan meminta agar kembali diisi.

"Saat sahur, 2-4 jam kemudian merasa lapar. Ini penanda makanan habis, insulin turun lagi," terang Tirta.

Tubuh kemudian akan menanggapi dengan mengeluarkan cadangan glikogen yang tersimpan sesuai dengan jenis dan banyaknya jumlah makanan yang akan habis setelah 12 jam.

Baca Juga: Tips dan Trik Membersihkan Dapur dengan Menggunakan Metode Konmari

"Ada hormon yang memberitahu otak bahwa lambung sudah kosong dan menuntut untuk diisi. Setelah 4 jam responnya, mengeluarkan cadangan yakni glikogen," sambungnya.

"Cadangan ini biasanya habis dalam 12 jam. Setelah itu glikogen bekerja mencari dan memecahkan cadangan energi dari sumber lainnya dan paling banyak sekali dalam tubuh adalah lemak," katanya.

Ketika puasa menginjak jam kesepuluh, lemak akan mulai dipecah hingga kadarnya meningkat dua jam kemudian.

Baca Juga: Berbagi Pengalaman Rumah Tangga dengan Donna Agnesia, Darius Sinathrya: Tiap Hubungan Unik dan Berbeda

Itulah mengapa kita mengalami gelombang lapar yang kemudian kembali normal, lalu lapar lagi sebelum kita merasa baik-baik saja hingga waktu berbuka.

"Karena setelah 12 jam asam lemak yang menjadi pecahan sumber energi mulai mencapai puncak sehingga energi lagi bagus-bagusnya makannya segar lagi," jelasnya.

Selain itu, melakukan puasa selama Ramadan juga akan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk detoksifikasi dari kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi kopi berlebih, dan bahan kimia stimulatif.

Baca Juga: Tak Sempat Nonton Ikatan Cinta, Fiersa Besari Minta Istrinya Ceritakan Alur dari Episode Terbaru

"Berpuasa juga merupakan salah satu modalitas yang kita pakai untuk mengatasi masalah-masalah inflamasi dan lainnya," tutur Tirta.

Hal terpenting ketika berbuka dan sahur ialah untuk memastikan kebutuhan harian gizi bagi tubuh terpenuhi.

Pada umumnya, tubuh memerlukan energi berupa karbohidrat, 30 persen lemak, dan 15 persen protein.

Baca Juga: Mudah dan Lezat! 3 Resep Cemilan untuk Diet, Cocok Jadi Ide Buka Puasa

Anda juga harus menentukan jenis lemak baik serta membatasi konsumsi gorengan supaya tubuh lebih bugar.

Hindari karbohidrat sederhana seperti gula dan sirup, dan sebisa mungkin konsumsi karbohidrat kompleks seperti apel, beras merah, dan buncis.

Menu sahur bergizi komplit juga baiknya tersedia yakni yang mengandung protein, serat, dan lemak baik. Salah satu contohnya ialah alpukat.

Baca Juga: Free Fire Edisi Ramadhan, Segera Klaim Hadiah 'Keyboard Slasher' dan Lainnya

Kita juga harus mengurangi makanan yang mengandung banyak garam sebab bisa memicu rasa haus berlebih saat puasa.

Sebenarnya kita tidak perlu terlalu banyak makan saat sahur, cukup 30 – 40 persen dari kebutuhan energi harian pun cukup.

Ketika berbuka puasa, dahulukan konsumsi buah-buahan dan pastikan kebutuhan tubuh serat terpenuhi.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah