Tak Selalu Berdampak Buruk, Seorang Dokter Ungkap Kebiasaan Baik dari Munculnya Covid-19

19 Mei 2020, 15:50 WIB
KEBIASAAN membersihkan tangan.* /PEXELS/

PIKIRAN RAKYAT – Selalu ada hikmah di balik setiap kejadian, seperti peristiwa mewabahanya virus corona Covid-19 yang sedang melanda seluruh penjuru dunia.

Sudut pandang medis menilai, disadari atau tidak, ada beberapa perubahahan dalam keseharian yang mengarah kepada kebiasan positif yang dilakukan selama pandemi.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara, Medical Expert Combiphar, dr Sandi Perutama Gani mengatakan, salah satu yang berubah ialah 55 persen orang lebih sering mengonsumsi air putih.

Baca Juga: Prihatin Soal Kondisi Covid-19, Security dan OB di Gedung Rakyat Dibuat Berseri-seri

"55 persen lebih sering mengkonsumsi air putih. Dulu berapa banyak yang belum konsisten. Kita harapkan (kebiasaan konsumsi air putih lebih banyak) tetap dilakukan," ujar dia dalam virtual media briefing bersama Combiphar, Selasa, 18 Mei 2020.

Para pakar kesehatan menganjurkan orang-orang setidaknya mengosumsi sekitar dua liter per hari dan jumlah ini bisa lebih disesuaikan kegiatan yang mereka lakukan.

Kebiasaan baik lain yang sekarang ini muncul yakni orang-orang lebih memperhatikan kebersihan tangan mereka. Hasil survei menunjukkan, setidaknya 85 persen melakukan hal ini.

Baca Juga: Antisipasi Pemudik Jelang Lebaran, Pengawasan di Perbatasan Tasikmalaya Diperketat

Dengan tidak mencuci tangan, banyak penyakit dan ancaman kesehatan yang bisa menyebar.

Ketika tangan terkontaminasi oleh bakteri dan virus penyebab penyakit, patogen ini bisa masuk ke dalam tubuh atau berpindah dari satu orang ke orang lain.

Dua penyakit utama yang ditularkan di tangan ialah diare dan infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA, serta tentu saja saat ini ditambah Covid-19.

Baca Juga: Peduli Covid-19, Ratusan Babinsa dan Bhabinkamtibmas di Tasikmalaya Dikerahkan Salurkan Bantuan

"Perilaku hidup bersih dan sehat, sederhana, bukan hal baru tapi gara-gara Covid-19, kita jadi belajar kembali dan melakukan kembali PHBS. Masyarakat Indonesia jadi lebih sadar, ternyata jorok makan tidak cuci tangan," ujar Sandi.

Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun menjadi salah satu hal yang dianjurkan para pakar kesehatan untuk semua orang usai berkegiatan terutama di luar rumah.

Jika tak memungkinkan, cairan pembersih tangan bisa menjadi pilihan. Kebiasaan baik lainnya yang juga muncul karena Covid-19, sebagian orang lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah serta menjadi lebih sering berolah raga bahkan sekadar berjemur.

Baca Juga: Bantuan APD untuk Tenaga Medis Kota Tasikmalaya Terus Mengalir, Kini dari Kalangan Gereja Tionghoa

Sandi mengatakan, kebiasaan ini bersumber dari kekhawatiran yang muncul selama pandemi Covid-19.

Survei McKinsey menunjukkan setidaknya ada tiga kekhawatiran terbesar masyarakat belakangan ini, salah satunya tidak mengetahui berapa lama kondisi ini akan berlangsung.

Kemudian, khawatir pada keselamatan diri dan keluarga, serta ketakutan menjadi pembawa atau berkontribusi menyebarkan virus penyebab Covid-19.

Baca Juga: Sebut Corona Senjata untuk Jatuhkan Ayahnya, Eric Trump Klaim Covid-19 akan Hilang Usai Pemilu AS

"Kalau abai pada gaya hidup bersih dan sehat, takutnya bisa memicu gelombang lanjutan Covid-19," tutur Sandi.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler