PR TASIKMALAYA - Susu merupakan minuman yang banyak disukai oleh penduduk dunia hingga saat ini.
Namun, mengonsumsi susu jadi perdebatan hangat di dunia terkait dengan nutrisi di dalamnya. Tapi, susu juga justru dipercayai bisa menghambat kenaikan berat badan.
Perihal isu susu yang diklaim bisa menghambat kenaikan badan ini didasarkaan atas ilmu sains yang ada.
Dikutip dari Healthline, oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, beberapa penelitian telah mengaitkan asupan susu dengan risiko obesitas yang lebih rendah.
Namun, manfaat ini hanya dikaitkan dengan susu murni.
Sebuah penelitian pada 145 anak-anak Latin berusia tiga tahun menemukan bahwa konsumsi lemak susu yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko obesitas masa kanak-kanak yang lebih rendah.
Studi lain yang melibatkan lebih dari 18.000 wanita paruh baya dan lansia menunjukkan bahwa makan lebih banyak produk susu tinggi lemak dikaitkan dengan penurunan berat badan dan risiko obesitas yang lebih rendah.
Susu mengandung berbagai komponen yang dapat berkontribusi pada penurunan berat badan dan mencegah penambahan atau kenaikan berat badan.
Misalnya, kandungan proteinnya yang tinggi membantu Anda merasa kenyang untuk jangka waktu yang lebih lama, yang dapat mencegah makan berlebihan.
Selanjutnya, asam linoleat terkonjugasi dalam susu telah dipelajari kemampuannya untuk meningkatkan penurunan berat badan dengan mendorong pemecahan lemak dan menghambat produksi lemak.
Selain itu, banyak penelitian telah mengaitkan diet kaya kalsium dengan risiko obesitas yang lebih rendah.
Baca Juga: Jutaan Teori Konspirasi Covid-19 Seret Namanya, Bill Gates: Apa Orang Benar-Benar Percaya Hal itu?
Bukti menunjukkan bahwa orang dengan asupan kalsium makanan yang lebih tinggi memiliki risiko lebih rendah mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kadar kalsium makanan yang tinggi mendorong pemecahan lemak dan menghambat penyerapan lemak dalam tubuh.***