Pecahkan Rekor Nominasi FFI 2020, Joko Anwar Buktikan Tak ada Kasta dalam Film

- 8 November 2020, 18:34 WIB
Sutradara Joko Anwar berpose saat menghadiri acara peluncuran film Gundala di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019. Film yang diangkat dari komik karya Harya Suraminata (Hasmi) itu akan tayang secara serentak di bioskop Indonesia pada 29 Agustus 2019.
Sutradara Joko Anwar berpose saat menghadiri acara peluncuran film Gundala di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019. Film yang diangkat dari komik karya Harya Suraminata (Hasmi) itu akan tayang secara serentak di bioskop Indonesia pada 29 Agustus 2019. /ANTARA

PR TASIKMALAYA - Film 'Perempuan Tanah Jahanam' karya sutradara Joko Anwar memborong nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 2020.

"Perempuan Tanah Jahanam" memecahkan rekor nominasi terbanyak sepanjang sejarah Festival Film Indonesia.

Menanggapi pencapaian tersebut, Joko Anwar mengatakan bahwa dirinya merasa senang dan bersyukur mendapatkan pengakuan dari rekan-rekan sesama pekerja film.

Baca Juga: Pedagang Dibuat Bingung, Harga Ayam Broiler Naik Sebelum Akhir Tahun

"Ini kehormatan yang sangat besar," ujar Joko Anwar dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Minggu, 8 November 2020.

Dua film Joko Anwar masuk nominasi Piala Citra tahun ini, yakni 'Perempuan Tanah Jahanam' dan 'Ratu Ilmu Hitam' yang mendapatkan lima nominasi.

Perempuan Tanah Jahanam masuk dalam nominasi dengan kategori Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Perempuan Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik.

Baca Juga: Berakhir dengan Kemenangan Joe Biden, Berikut Fakta Menarik Pilpres AS 2020

Lalu, Penulis Skenario Asli Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Penata Efek Visual Terbaik.

Serta, Penyunting Gambar Terbaik, Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, Pencipta Lagu Tema Terbaik, Penata Busana Terbaik, Penata Rias Terbaik.

Sementara itu, Film Ratu Ilmu Hitam mendapat nominasi untuk kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Penata Efek Visual Terbaik, Penyunting Gambar Terbaik dan Penata Rias Terbaik.

Baca Juga: Perempuan Tanah Jahanam Raih Nominasi Terbanyak, Berikut Daftar Lengkap Nominasi FFI

Joko mengatakan, genre horor kerap dimasukkan ke dalam kategori kasta terendah perfilman Indonesia. Namun lewat karyanya tersebut, dia punya misi membuktikan bahwa tidak ada kasta dalam film.

"Genre apa pun kalau dibuat sungguh-sungguh, hasilnya baik, akan bisa dianggap rata dengan genre lain," ungkapnya.

"Perempuan Tanah Jahanam", lanjut dia, adalah film yang dikerjakan secara serius dan hasilnya menggembirakan.

Baca Juga: Yakin Bawa Perubahan, Obama Sampaikan Tantangan yang Akan Dilalui Biden

Setelah tayang pada September 2019 di Indonesia, film yang sudah ditonton 1,8 juta orang ini juga diputar di bioskop mancanegara.

"Minggu lalu 'Perempuan Tanah Jahanam' peringkat kelima box office Thailand," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Joko juga menyampaikan harapannya terkait film horor Tanah Air yang menurutnya bisa menciptakan rasa penasaran penonton mancanegara akan film-film buatan Indonesia lainnya.

Baca Juga: Cerita Hafiz di Pekanbaru, UAS: Dulu Asyik Judi Online, Kini Hafal Alquran

Lebih lanjut ia menyebut, tren film horor dari Jepang terjadi pada era 90-an, dilanjutkan dengan film horor Prancis dan Thailand pada era 2000-an dan ia berharap Indonesia mampu menyusul setelahnya.

"Siapa tahu sekarang bisa ada horrorwave dari Indonesia yang bisa membuat audiens luar jadi pasar kita untuk film Indonesia. Itu misinya," tandasnya.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x