Film Horor 'Beauty Water', Gebrakan Baru Animasi Korea Selatan

- 21 September 2020, 13:51 WIB
FILM bergenre horor-thriller Korea Selatan, 'Beauty Water'.*
FILM bergenre horor-thriller Korea Selatan, 'Beauty Water'.* //KOREA HERALD

 

PR TASIKMALAYA - Film animasi bergenre horor-thriller 'Beauty Water' baru saja dirilis di Korea Selatan pada 9 September 2020 lalu.

Film yang jadi gebrakkan baru di Negeri Ginseng ini diangkat dari sebuah episode serial komik Webtoon karya Oh Sung-dae yang berjudul 'Tales of The Unsual'.

Serial ini juga telah diundang ke beberapa festival film dan animasi internasional, termasuk Annecy International Animated Film Festival dan Sitges International Fantastic Film Festival pada saat menjelang perilisan resminya.

Baca Juga: Serial Komedi Schitt’s Creek Borong Penghargaan Emmy Awards 2020

"Jarang sekali animasi berdurasi panjang, terutama yang bergenre horor, berhasil ditampilkan di layar. Tidak hanya di Korea, tetapi juga di industri animasi secara keseluruhan," kata sutradara Cho Kyung-hun.

Film animasi ini berkisah tentang seorang perempuan muda bernama Ye-ji yang membeli ramuan misterius bernama 'Beauty Water' untuk mengatasi perasaan ketidak percayaan diri mengenai penampilannya.

Ye Ji kemudian berendam di dalam bak dengan Beauty Water selama setengah jam. Namun, kulitnya berubah seolah menjadi jamur lembut yang bisa dibentuk layaknya gumpalan tanah liat. Kejadian ini menjadi awal dari badai kesialan bagi Ye-ji dan beberapa karakter lainnya.

Baca Juga: Saling Lempar Jawaban, Tengku Zulkarnain sebut Denny Siregar Pembela Iblis dan Anti-Arab

Cerita unik ini pertamkali ditemukan oleh produser animasi, Jeon Byung-jin pada 2014 silam. Ia pun berpikir untuk mengdaptasi cerita tersebut ke layar lebar.

Pada awalnya, ia ingin mengadaptasi keseluruhan cerita 'Tales of the Unusual' menjadi serial televisi yang menargetkan pasar Tiongkok, namun gagal karena hubungan antara Korea dan Tiongkok memburuk di tahun 2016.

"Webtoon sangat terkenal saat itu sehingga kami tidak perlu menjelaskannya lagi saat kami mengadakan pertemuan dengan perusahaan dan investor Tiongkok.

Baca Juga: Tanggapi KKB, Fadli Zon: Baru TNI yang Berani sebut Separatis Teroris Papua

“Tapi dengan adanya larangan konten budaya Korea, apa yang dulu menjadi keuntungan bagi kami berubah menjadi risiko.

Karena kami tidak dapat memasuki pasar China, sulit bagi kami mengumpulkan uang untuk proyek film ini," kata Jeon dikutip dari Korea Herald.

Setelah enam tahun mencari investasi dan produksi tanpa henti, komik web 11 episode itu akhirnya diubah menjadi film animasi 3-D berdurasi 85 menit.

Baca Juga: Gandeng Jerinx SID, Dokter Tirta Siap Maju di Pilpres 2024?

Yang mengejutkan, sejauh ini film 'Beauty Water' telah diundang ke lusinan festival film. Cho Kyung-hun pun berharap film tersebut akan muncul di lebih banyak di festival.

Film Beauty Water juga telah dijual ke lima negara, termasuk Taiwan dan Singapura, dan akan dirilis pada 17 September 2020.

Cho menambahkan, mereka bahkan sudah mendapat undangan dari Festival Film Internasional Venesia.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: K-Pop Menginspirasi Kreativitas Anak Muda Indonesia

“Sungguh memalukan. Venesia telah menginginkan pemutaran perdana film Beauty Water di sana, tetapi tepat sebelum kami menerima undangan, film tersebut telah ditayangkan perdana di festival film fantasi Bucheon, dan Venesia menolak permintaan kami untuk pemutaran perdana internasional," kata Choe.

Dengan genre animasi yang masih dianggap sebagai genre minor atau genre anak-anak di Korea, Cho mengatakan, ia fokus untuk memberikan kritik tajam pada obsesi terhadap penampilan, yang menurutnya telah dipaksakan kepada orang-orang oleh masyarakat.

"Film itu mempertanyakan standar kecantikan. Saat kita mau menerima kecantikan kita sendiri, biasanya itu karena standar yang telah ditetapkan oleh masyarakat.

Baca Juga: Warganet Heboh, BMKG Beri Pernyataan Soal Suara Dentuman di Jakarta

"Jadi kita menganggap diri kita cantik hanya ketika orang lain menyetujuinya. Perspektif ini sendiri adalah bentuk kekerasan, dan saya ingin menunjukkan bahwa jaringan kekerasan semacam itu bisa menjadi neraka bagi beberapa orang," lanjut Cho.

Produser Jeon menjelaskan, pandemi Covid-19 telah mencegah orang-orang untuk menonton film di bioskop, dia bersyukur film tersebut akan dirilis secara sinematik.

"Jika 'Beauty Water' sukses, mungkin menjadi kesempatan bagi kami untuk menindaklanjuti dengan episode lain dari 'Tales of the Unusual'," pungkas Jeon.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x