Timbulkan Pertanyaan Aneh Baginya, Pengacara Jerinx: Kasus ini Rada Cepat ya, Ko Rasanya Ga Bijak

- 13 Agustus 2020, 20:30 WIB
Jerinx SID
Jerinx SID /Akun Instagram resmi Jerinx/@jrxsid

PR TASIKMALAYA - I Gede Ari Astina alias Jerinx kini telah ditahan di Polda Bali.

Hal itu bersangkutan dengan dugaan kasus pencemaran nama baik terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Namun ternyata hal itu tak bisa dengan mudah diterima oleh pihak pengacara Jerinx, yakni I Wayan Gendo Suardana.

Baca Juga: Minta Pemerintah Lebih Perhatikan Kurikulum, Edhie Baskoro: Jangan Kejar Kuantitas, Tapi Kualitas

Ia menilai kasus begitu cepat berjalan dan pasal yang digunakan sangat tidak bijak.

"Kasus ini rada ekspres ya, sementara kalau kita lihat kan banyak sekali kasus yang sebetulnya kita bandingkan," ujar kata Gendo kepada RRI, Kamis 13 Agustus 2020.

Ia mencontohkan kasus yang masih belum jelas buktinya, seperti kasus dugaan penganiayaan oleh pejabat, atau kasus makelar perizinan anak pejabat yang ia nilai tidak berjalan.

Ia juga mengatakan bahwa proses yang dijalani oleh Jerinx dari mulai dilaporkan hingga ditetapkan menjdai saksi terlampau cepat.

Baca Juga: Dapat Serangan Balon Peledak dari Palestina, Israel Beri Balasan dengan Serang Hamas di Jalur Gaza

"Super cepat, jadi dipanggil 16 Juni, dilaporkan IDI 27 juli 2020, lalu mulai penyidikan, langsung dipanggil saksi, setelah itu sudah langsung dipanggil tersangka," ujarnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasiikmalaya.com dari situs RRI.

Tak hanya itu, ia menyebut bahwa keputusan untuk menahan Jerinx juga dinilai tidak bijaksana, tidak tepat, dan dipaksakan.

"Kok rasanya tidak bijak, karena dasar penahannya gitu, kecuali dasarnya objektif karean ada pasal yang bisa menahan, selebihnya kan tidak. Lagi pula pasalnya yang dipakai menahan pasal yang juga aneh, pasal menyebar kebencian berdasarkan SARA," kata Gendo.

Baca Juga: Angka Kasus Virus Corona DKI Jakarta Masih Alami Peningkatan, Pemprov Kemungkinan Perpanjang PSBB

Ia pun kembali membawa nama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam komentarnya kala itu.

"IDI ini golongkan apa dalam kualifikasi SARA. Apakah lembaga IDI ini golongan berbasis SARA? Dia suku apa, agama apa. Ya inilah proses yang hari ini terjadi," tambahnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x