Alasannya karena Levi memiliki reputasi sebagai petarung yang luar biasa dengan keterampilan tempur yang sempurna dan sejarah pembunuhan raksasa yang terkenal secara keseluruhan.
Tetapi Hange justru yakin bahwa Armin akan menjadi sosok yang tepat dalam memikul tanggung jawab ini.
Memang pada awalnya keputusan itu terlihat menggelikan karena Armin tidak bisa bertarung sebaik Levi atau Mikasa.
Namun setelah dipertimbangkan dengan cermat, Hange memilih orang tepat karena sejak awal, Armin selalu menjadi orang yang ingin tahu dengan semangat belajar untuk memperoleh pengetahuan dari bidang apapun.
Baca Juga: Link Nonton In The Name of God A Holy Betrayal: Kisah Nyata Mengerikan dari Empat Sekte Korea
Belakangan, ketika ancaman titan semakin memburuk, Armin bersemangat untuk mempelajari tentang titan dan sejarahnya, yang dia lakukan secara langsung setelah memakan Bertolt.
Sebagai sesama kutu buku, Hange kemungkinan besar sangat memahami kemampuan Armin. Para penggemar juga akan setuju untuk menyebut Armin sebagai yang terpintar di kelompoknya.
Hange pasti memahami bahwa untuk menjadi seorang pemimpin Korps yang sukses, menjadi petarung yang baik saja tidaklah cukup.
Calon pemimpin haruslah memiliki visi, pandangan yang hebat terhadap dunia, serta rasa haus akan pemahaman yang lebih luas. Semua kualitas yang dimiliki Armin ini membedakannya dari yang lain.