Network
"Dari sejak kecil saya diangkat dengan lengannya dan duduk di pangkuannya, hingga akhirnya saya harus mengangkat tubuh ayah saya dan mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir, ini tentu sebuah perjalanan hidup yang telah jadi suratan takdir," tutur Emil Dardak
Emil Dardak mengakui bahwa kerinduannya tidak mungkin bisa lenyap begitu saja.
Terlebih sang Ayah adalah mentor dan tempat bertukar pikiran baginya.
"Rindu kepadanya tentu tidak akan hilang, apalagi beliau juga menjadi seorang mentor dan tempat bertukar pikiran dalam segala hal termasuk pekerjaan," ujar Emil Dardak.
Baca Juga: Simak Info Lowongan Kerja PT Asuransi Jiwa IFG, Bagian Product Owner dan Developer Lead
"Tapi beliau akan terus berada di hati dan pikiran, karena saya bersyukur atas segala kenangan yang kami miliki bersama. Kenangan inilah yang membuat hidup ini jadi indah," tambahnya.
Ada hal yang belum sempat bahkan hampir tidak pernah diucapkannya secara langsung kepada sang Ayah.
"Semoga surga menjadi tempatmu nanti, dan semoga aku diberi jalan untuk turut berada disana," doa sang anak untuk ayahya.
"Selamat jalan papa tercinta, mungkin aku jarang bahkan belum pernah mengatakan ini langsung kepadamu, I love you so much dad!," pungkasnya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Sepatu Mana yang Disukai? Ternyata Bisa Ungkap Bagaimana Diri Anda di Mata Pria
