Papan kerja DC 2014 terasa dirancang untuk mengejar ketertinggalan dengan Marvel, bergegas menuju crossover tanpa meletakkan dasar melalui usaha solo Aquaman, Flash dan Cyborg.
Fondasi yang goyah ini bukanlah cara untuk membangun waralaba yang berkelanjutan, dan dengan mencoba menyamai Marvel alih-alih menemukan ritmenya sendiri, yang membuat DCEU mengalami kemunduran.
DCEU beralih melihat ke Marvel lagi, menjelang film Justice League 2017.
Baca Juga: Mengintip Kekuatan 5 Karakter Misterius di One Piece, Mulai dari Lucky Roux Sampai Edward Weevil
Batman v Superman menuai kritik keras karena nadanya yang keras, yang berarti Warner Bros. mencari suasana yang lebih ringan untuk entri Zack Snyder berikutnya.
Revisi rencana awal Zack Snyder diikuti dan akhirnya pengambilan gambar ulang oleh sutradara Joss Whedon dari The Avengers.
Sekali lagi, mengintip dan menyalin pekerjaan rumah Marvel menjadi bumerang spektakuler bagi Warner Bros, karena penonton sepenuhnya menolak potongan teatrikal Justice League dan menuntut versi Zack Snyder, situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang melambangkan betapa kacaunya DCEU.
DC Sudah Membuktikan Masa Depan Terbaiknya Bukan Format Gaya MCU
Baca Juga: Munculnya Daredevil di She-Hulk, Bukti MCU Tidak Percaya Diri?
Pada tahun 2018 dalam sebuah wawancara dengan The Wrap, CEO Warner Bros. Pictures yang pada saat itu Kevin Tsujihara, mengakui cara Marvel tidak akan berhasil untuk DC.