Tapi untuk Black Adam, menurutnya tidak ada sama sekali unsur yang menggambarkan budaya bahkan tidak menyebut Mesir sekalipun.
"Saya benar-benar kesal dengan DC ketika mereka menempatkan Black Adam di negara fiktif di timur tengah sebagai alasan untuk membuang orang non-Mesir, padahal itu jelas dimaksudkan untuk berada di Mesir," kata Diab.
"Peluang perwakilan tidak boleh disia-siakan... kesalahan penuh karena didasarkan pada iterasi komik yang tidak menyebutkan Mesir," sambungnya.
Lebih lanjut Diab menjelaskan pentingnya membawa latar belakang budayanya sendiri ke dalam karyanya melalui Moon Knight.
"Saya ingin menunjukkan bakat Mesir sebanyak yang saya bisa. Setiap budaya harus diwakili oleh orang-orangnya, jadi saya menyewa aktor, editor, perancang kostum, direktur seni & komposer yang semuanya orang Mesir,” tuturnya.
Mempekerjakan pemain dan kru yang setidaknya memiliki pengetahuan dasar tentang latar dan budaya yang digambarkan dalam sebuah proyek bisa menambah keaslian dan realisme film atau pertunjukan.
Baca Juga: Tes IQ: Uji Kecerdasan dan Lihat Bakat Anda, Temukan Huruf T pada Teka-Teki Otak 10 Detik Ini
Hal ini membantu menciptakan pengalaman mendalam yang ingin dicapai oleh sebagian besar proyek. Representasi, khususnya dalam film superhero, telah menjadi topik hangat di semua media.
Banyak karakter superhero yang memiliki latar belakang yang sangat beragam dan ketika mengembangkan karakter tersebut ke dalam film atau series harus dipahami secara betul dengan eksekusi yang pas.