Aming Geram dengan Fenomena Panic Buyer, Penyanyi Tompi Malah Pesan 20.000 Kotak Masker, Cek Fakta Selengkapnya

- 4 Maret 2020, 16:00 WIB
Aming mengkritik pemerintah Indonesia dalam menanggapi wabah virus corona yang sudah meluas.*
Aming mengkritik pemerintah Indonesia dalam menanggapi wabah virus corona yang sudah meluas.* /Instagram @amingisback

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menyebut dua orang Indonesia asal Depok positif virus corona.

Seiring dengan pengumuman tersebut, berbagai respon kekhawatiran dari warganet bermunculan. Salah satunya adalah fenomena panic buyer atau disebut sebagai aktivitas belanja dalam skala besar.

Dimana berbagai orang memadati sejumlah pusat pembelanjaan guna menyiapkan stok bahan makanan, masker, dan handsanitizer serta lainnya untuk menghadapi dampak COVID-19 ini.

Baca Juga: Akibat Virus Corona, Manajer Tim Balap  Roberto Damiani Layangkan Ancaman Mogok Makan

Baru-baru ini beredar sebuah tangkapan layar lewat jejaring pesan singkat WhatsApp yang menyebut pelantun lagu Sedari dulu, Tompi, memborong 20.000 masker.

Tangkapan layar itu menunjukan percakapan tentang masker dan bahkan diunggah sendiri oleh akun Twitter @dr_tompi, pada Senin 2 Maret 2020.

Percakapan antara dua pengguna aplikasi pesan instan itu membahas harga masker dan juga ketersediaan barang yang langka di masyarakat.

Baca Juga: Samsung Group Luncurkan Seri Galaxy S20 Ultra, Berikut Spesifikasi dan Harga

Dalam percakapan tersebut, mengklaim  bahwa Tompi yang merupakan dokter bedah plastik dan juga dikenal sebagai salah satu penyanyi musik jaz Indonesia, memesan masker sebanyak 20.000 kotak.

Atas berita itu, warganet mengecam perilaku dokter dengan nama asli Teuku Adifitrian atau lebih dikenal sebagai Tompi.

Diketahui, Indonesia terdiri dari berbagai kondisi masyarakat dengan keadaan ekonomi yang beragam, sehingga fenome panic buyer ini merugikan banyak pihak.

Baca Juga: Gara-gara Sarang Lebah Ditawar Rp 5 Ribu, Pria Muda Nekat Lakukan Percobaan Pembunuhan pada Mantan Sekretaris Desa Gintangan

Seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @hayrossy_, menampilkan gambar wajah Aming disertai dengan tulisan tanggapan terhadap fenomena panic buyer dan disebut telah mewakili tanggapan dari semua warganet.

"Pada akhirnya bukan corona yang membunuh kita. Tapi saudara-saudara sendiri, yang punya duitlah! berbondong-bondong, ngeborong sampai stok kosong! sobat miskin cuma bengong dimatiin saudara sendiri dalam keadaan kelaparan. Siapa lebih jahat. Corona apa manusia," tutur Aming, geram dengan fenomena panic buyer.

Dengan berabagai komentar dan kecaman warganet, akhirnya membuat Tompi angkat bicara.

Baca Juga: Jawa Barat Menjadi Provinsi dengan Penurunan Angka Kemiskinan Tercepat, Ridwan Kamil Minta Peningkatan Dana Desa

Melaui unggahan pada Senin 2 Maret 2020, Tompi mengungkapkan klaim tentang pesanan 20.000 kotak masker yang beredar informasi bohong atau hoaks.

Hingga Selasa 3 Maret 2020, cuitan tersebut telah dibagikan ulang oleh 1.500 pengguna Twitter dan disukai 3.800 orang.

Penyanyi yang juga merambah profesi sutradara melalui Film 'Pretty Boys' itu juga terlihat menyampaikan kritikanya kepada pemerintah terkait harga masker yang tinggi selepas pengumuman tentang dua orang Indonesia sebagai pasien virus corona.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, Rabu 4 Maret 2020: Mangkubumi dan Cibeureum akan Diguyur Hujan dari Pagi hingga Malam

Ia meminta pemerintah Indonesia mengambil langkah hukum agar para penjual masker dan handsanitizer yang mematok harga tinggi dapat jera. Berikut isi unggahan Tompi terkait harga masker.

"Pemerintah harus menangkap dan menghukum tegas pedagang-pedagang bejat yang menjual masker atau hand sanitizer dengan harga sesuka-suka jidadnya! jangan telat melulu, keluarin aturan! mohon perghatinnya pak @jokowi," tulis akun Twitter Tompi.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @bpptkg Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x