“Hanya karena gejala ispanya seperti demam batuk tidak muncul meskipun dimonitor dokter setiap hari namun asumsinya masih ke strok tersebut,” tambahnya.
Pada saat nafasnya tersengal dan di infus sudah tidak bisa kemudian dilarikan oleh anaknya kerumah sakit untuk segera diberikan penanganan.
“Begitu nafas tersengal-sengal dan akan di infus tidak bisa darah mengental dan dilarikan ke rumah sakit,” ungkapnya.
Setelah dilarikan ke empat rumah sakit tersebut, anak tersebut mengabarkan bahwa IGD penuh sehingga pasien tersebut ditolak.
“Kemudian anak tersebut mengabarkan sudah keempat rumah sakit dan semuanya penuh, IGD penuh tidak ada yang bisa menerima,”ujarnya.
Setelah kejadian tersebut, menurut Darto dirinya kemudian langsung menghubungi semua teman dokternya dan akhirnya ada sepupunya.
“Akhirnya putar otak dan mencoba menghubungi semua teman dokter yang saya punya, ada sepupu dan saya minta tolong kepadanya,” tambahnya.
Sementara sepupunya yang bertugas di kedoya dan kakaknya berada di daerah Cikarang.