Network
PR TASIKMALAYA - Komika sekaligus penulis, Raditya Dika berbagi pengalamannya terkait pembajakan buku.
Raditya Dika memceritakan hal itu setelah netizen ramai membicarakan unggahan Tere Liye terkait pembajakan buku.
Sebagai seorang penulis, Raditya Dika mengaku paham seperti apa rasanya jika seorang penulis tahu soal pembajakan buku.
Baca Juga: Minta Kader Fokus, Ketua DPD PDIP Jatim: Jangan Ikut Polemik di Media Tentang Puan dan Ganjar
"Gue memahami orang mungkin ribut soal bahasa yang dipake Tere Liye ketika marah-marah ngomongin pembajakan," tulis Raditya Dika, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram @raditya_dika pada Rabu, 26 Mei 2021.
"Tapi gue juga paham gimana perasaan seorang penulis ketika tahu bukunya secara aktif dibajak," sambungnya.
Menurut suami Annisa Aziza tersebut, harus diakui masih banyak pembaca yang secara aktif mencari buku bajakan.
Baca Juga: Jansen Sitindaon Kecewa, Keputusan BKN Berbeda dengan Instruksi Presiden Jokowi
"Betapa sedih, kesal, dan kecewa karena seakan kita emang enggak bisa ngapa-ngapain," ungkap Raditya Dika.
"Pembaca masih mau membeli buku bajakan (demand). Pemerintah juga enggak aktif memerangai (supply)," lanjutnya.
