Mendengar pertanyaan tersebut, dr. Tompi menjelaskan bahwa untuk saat ini, Tes Covid-9 dilakukan untuk mengecek adanya virus corona di dalam tubuh seseorang.
“Sejauh ini yang disepakati, yang dipegang oleh WHO (organisasi kesehatan dunia), entah itu ilmuan-ilmuan di luar, semua tes-tes ini tentu punya maknanya,” jelas dr. Tompi.
Lebih lanjut, dr. Tompi menjelaskan adanya kemungkinan false ketika hasil tes Covid-19 itu keluar.
“Kalau dia positif, itu kemungkinan besar benar, tapi kalau negatif jangan seneng dulu. Tingkat kebenaran positif itu lebih besar, daripada false negatif,” tuturnya.
Baca Juga: Tewaskan Tiga Orang Korban, Nenek Pembunuh Meninggal Karena Covid-19 saat Menunggu Persidangan
Singkatnya, jika hasil tes menyatakan positif maka kemungkinan besar memang betul terpapar virus Covid-19.
Namun jika hasil tes menunjukkan hasil yang negatif, maka itu belum tentu negatif, karena masih ada kemungkinan kesalahan dalam pengukuran sensitivitas.
Oleh karena itu, dr. Tompi menyarankan agar tidak puas dan langsung senang jika telah melakukan tes. Dibutuhkan beberapa kali tes untuk meyakini bahwa tubuh memang benar-benar negatif terpapar Covid-19.
dr. Tompi sangat menyayangkan kebiasaan orang Indonesia, yang ketika hasil tesnya negatif seolah-olah bebas melakukan kumpul-kumpul, padahal meski hasilnya negatif, kemungkinan terpapar masih ada.
Baca Juga: Presiden Luncurkan Bansos 2021, Addie MS: Terkutuklah yang Tega Memotong Bantuan Rakyat