Deddy Corbuzier: Kalau Mau Ngehancurin Indonesia, Nggak Usah Kirim Bom, Kirim Fitnah

- 18 Desember 2020, 15:10 WIB
Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier. / /Instagram/@mastercorbuzier/

“Masalah pandemi juga dipolitisir, agama dipolitisir. Pada saat kita melihat ada pemimpin yang betul-betul dengan tulus kerja keras memang untuk memikirkan untuk kesejahteraan rakyatnya, seharusnya semua pihak mendukung,” imbaunya.

Selanjutnya, Christine Hakim membandingkan kondisi sekarang dengan kondisi masa lalu, yang dinilainya masih memegang erat sikap gotong royong.

Baca Juga: Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara, Pemerintah akan Bangun PLTS Terapung di Purwakarta

“Sekarang ini kesalahan atau dosa dibikin berjamaah, bukan dalam gotong royong itu, yang kalau zaman dulu ya, masih terasa waktu bunda masih kecil, kata gotong royong itu , falsafah hidup gotong royong itu masih terasa,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Deddy Corbuzier justru mengenang pelajaran jaman dulu yang mengajarkan gotong royong.

“Pelajaran gotong royong itu sampe masuk pelajaran. Kita diajarin sebuah budaya yang membangun tempat ibadah bareng-bareng, jadi kalau bangun masjid yang non Muslim membantu bangun masjid. Kalau bagun gereja yang Muslim ikut membangun,” jelasnya.

Baca Juga: Waspada! Sering Kencing di Malam Hari Dapat Mengganggu Kesehatan, Berikut Penjelasan Dokter

Deddy Corbuzier juga menyayangkan, mengapa gotong-royong mulai memudar di generasi saat ini. Bahkan, agama dengan mudahnya dijadikan senjata, ketika dipolitisir.

“Hal-hal seperti ini mulai tidak ada di otak anak-anak sekarang. Tapi agama akhirnya dijadikan sebuah senjata terbesar, because I believe religion, agama bisa menjadi senjata massal yang menghancurkan, ketika dipolitisir,” pungkasnya.

Deddy juga mengatakan sebuah sindiran yang sering terdengar, jika ingin menghancurkan Indonesia cukup kirim fitnah, bukan kirim rudal atau bom.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah