PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini, penggemar memperhatikan satu hal khusus tentang Lisa BLACKPINK.
Setelah setiap pertunjukan selama tur dunia BLACKPINK, Lisa sering memposting foto di belakang panggung untuk dibagikan kepada penggemar.
Selain mengagumi visualnya yang seperti boneka, penggemar juga melihat Lisa selalu melakukan ritual berdoa sebelum naik ke atas panggung untuk penampilan BLACKPINK.
Ternyata, Lisa BLACKPINK sudah lama menjaga kebiasaan berdoa ini sebelum naik panggung dan ini merupakan hal penting baginya, yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari KBIZoom.
Saat BLACKPINK melakukan tur untuk pertama kalinya atau saat mereka menghadiri konser musik Coachella 2019 sebagai bagian dari lineup, Lisa selalu berdoa sebelum tampil.
Itu mungkin sebagai caranya untuk lebih tenang dan percaya diri di atas panggung.
Diketahui Lisa dan keluarganya sangat percaya akan spiritual dan kekuatan berdoa.
Lisa lahir dengan nama Pranpriya Manoban, dalam bahasa Thai, Pranpriya memiliki arti “jiwa yang dikasihi”.
Baca Juga: Tes Fokus: IQ Anda Tinggi Bila Dapat Menemukan Kesalahan pada Gambar Ibu Melahirkan
Meski memiliki arti nama yang bermakna, orang tua Lisa memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Lalisa saat ia berusia 13 tahun.
Ketika Lisa mengikuti audisi untuk YG Entertainment yang saat ini menjadi agensi bagi BLACKPINK dan hasilnya belum keluar, keluarganya bertemu dengan seorang peramal.
Mereka direkomendasikan untuk mengganti nama Lisa menjadi Lalisa untuk membawa lebih banyak keberuntungan.
Seminggu setelah mengganti namanya, Lisa dihubungi oleh pihak agensi bahwa dia diterima menjadi trainee.
Baca Juga: Training Center Bali United Dipertimbangkan Jadi TC Timnas Indonesia, Ini Kata PSSI
Itu seperti keajaiban baginya, maka dari itu dia sangat percaya akan kekuatan hal spiritual dan berdoa.
Lisa juga tidak takut dengan hal-hal seram, dia pernah bercerita tentang bagaimana dia melihat bayangan berjalan saat bermain game di dalam kamar Jisoo BLACKPINK.
Baru-baru ini dia mengalami hal yang seram juga, saat tempat sampahnya terbuka secara otomatis tanpa ada yang menyentuhnya.
Tapi setelah mengalami hal semua itu, Lisa mengakui bahwa ia tidak takut sama sekali.***