PR TASIKMALAYA – Belakangan ini diketahui aktor Harris Vriza baru saja sembuh dari Covid-19.
Walaupun tidak sampai di rawat rumah sakit, Harris vriza harus vakum syuting untuk isolasi mandiri (isoman) selama kurang lebih dua minggu.
Saat ditemui para awak media, Harris Vriza pun sempat menceritakan bagaimana kondisinya selama melakukan isoman.
Baca Juga: Pendam Problematika Hidup Saat Dihipnotis Uya Kuya, Boy William: Duit Masuk Cuma Buat Apa
Harris Vriza menuturkan bahwa dua hari setelah dinyatakan positif terpapar Covid-19 dirinya merasa demam dan menggigil.
Tidak hanya demam saja, aktor kelahiran Banda Aceh itu juga mengaku bahwa indera penciuman sempat terganggu ungu.
Tanpa melupakan bersyukur kepada Tuhan, Harris Vriza merasa beruntung karena indra perasanya tetap dapat digunakan dengan baik.
Baca Juga: Akui Hanya Berpura-pura Menjadi Orang Gaul dan Menyenangkan, Boy William: Cape lah Kayak Gitu
Kondisi saat isolasi mandiri ini diceritakan oleh Harris Vriza dalam kanal Youtube Hitz Infotainment pada Selasa, 13 Juli 2021.
“Dua hari kemudian aku baru demam, demam tuh tiga hari terus menggigil, sampai sekarang suara masih bindeng kan?,” ujar Harris Vriza seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video unggahan kanal Youtube Hitz Infotainment.
“Terus aku gejalanya tuh sempet nggak bisa nyium juga, tapi alhamdulillah rasa masih bisa,” tambahnya.
Baca Juga: Pilih Salah Satu Gembok Berikut dan Ungkap Kepribadian Sejatimu, Salah Satunya Percaya Diri
Dengan gejala yang cukup mengkhawatirkan seperti itu, namun Harris Vriza mengaku bahwa saat dirinya dinyatakan positif Covid-19 tidak ada gejala apa-apa.
Bahkan nilai cycle threshold (CT) usai melakukan tes menunjukkan angka yang sangat tinggi.
Harris Vriza beranggapan nilai CT yang tinggi kemungkinan karena virus belum cukup berkembang karena baru saja terpapar.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius, dan Capricorn Rabu, 14 Juli 2021: Perhatikan Intuisi Kamu
“Iya awalnya aku nggak ada gejala, tapi dua hari kemudian itu aku demam,” ungkap Harris Vriza kepada awak media.
“Itu (saat demam) sebenarnya CTnya masih tinggi banget, masih 37 waktu itu, baru kena mungkin ya, CTnya tinggi banget,” tambahnya.
Sebagai informasi saja bahwa nilai CT dengan kemungkinan infeksi virus itu berbanding terbaik, semakin tinggi nilai CT maka semakin rendah tingkat terjangkit virus begitu pula sebaliknya.***