PR TASIKMALAYA - Ashanty mengungkapkan bahwa dirinya hampir 2 kali mengalami sakaratul maut dalam hidupnya.
Pengalaman sakaratul maut itu diceritakan Ashanty kepada pakar mikro ekspresi dan psikolog, Poppy Amalya.
Mulanya, Ashanty menceritakan perjuangannya untuk sembuh dari Covid-19.
Baca Juga: Rizki DA Unggah Video dengan Baihaqqi, Netizen Sebut Drama Hingga Pertanyakan Hasil Tes DNA
Ashanty mengatakan bahwa dirinya saat positif Covid-19, sempat mengalami pengentalan darah lantaran autoimun yang dideritanya sejak lama.
“Kata dokter ‘kamu bisa survive (dari Covid-19 ini) alhamdulillah banget’,” jelasnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Poppy Amalya tanggal 12 Juli 2021.
Istri Anang Hermansyah itu kemudian mengungkapkan bahwa dia hampir 2 kali mengalami sakaratul maut.
Baca Juga: Miliki Keterikatan Saudara dengan Astrid Kuya, Ayu Aulia: Dia Baik Banget, Nasihatin Aku
Diungkapnya, yang pertama kali adalah saat awal menikah dengan Anang Hermansyah, ia terkena penyakit meningitis.
“Aku dalam hidup tuh udah 2 kali hampir sakaratul maut. Dulu pertama pas nikah sama mas Anang, aku kena meningitis,” ungkapnya.
Selanjutnya, yang kedua kali adalah saat positif Covid-19 bulan Februari lalu.
“Terus kemarin yang kedua, aku udah bilang nih ‘aku kalau kena Covid-19 gimana ya’,” sambungnya.
Pada saat terpapar virus Covid-19, Ashanty selalu memikirkan kemungkinan buruk yang akan terjadi terhadap anak-anaknya.
Sehingga, hal itu menyebabkan dia tidak nafsu makan dan imunnya yang selalu turun.
Baca Juga: Black Widow Salip Fast and Furious 9, Jadi Film dengan Pendapatan Awal Terbesar Sejak Pandemi
“Di saat itu namanya enggak bisa makan, aku selalu mikir nih kalau aku enggak ada, anak-anak gimana. Itu kan imun drop terus ya,” tuturnya.
Sampai akhirnya, Ashanty tersadar bahwa hal tersebut tidak boleh terus dilakukannya.
Dia harus melawan stress dan penyakit autoimunnya karena menurutnya bukan obat saja yang bisa menyembukannya.
Baca Juga: Tanggapi Rumor Aurel Hermansyah Hamil Lagi, Atta Halilintar Berikan Komentar Seperti ini!
“Karena bukan hanya obat tapi aku percaya yang bisa menyembuhkan adalah pikiran kita,” bebernya.
Dia pun akhirnya bisa melewati masa-masa kritisnya melawan penyakitnya pada saat itu.***