Mengaku Pernah Alami Bullying, Cinta Laura: Luka di Hati Belum Tentu Ada Obatnya

6 Juni 2021, 21:30 WIB
Aktris Cinta Laura menurutkan bahwa dirinya pernah mengalami perundungan atau bullying karena dianggap tidak nasionalis. /Tangkap Layar YouTube/PUELLA ID

PR TASIKMALAYA – Perundungan atau bullying menurut penuturan aktris Cinta Laura merupakan masalah yang serius.

Cinta Laura sendiri menuturkan bahwa dirinya pernah mengalami perundungan atau bullying tersebut di masa lalu.

Salah satu contoh bullying yang pernah dialami oleh Cinta Laura ketika dirinya disebut ‘tidak nasionalis’ karena sering menggunakan bahasa asing dalam pembicaraan sehari-hari.

Baca Juga: Gisel dan Gading Marten Dikabarkan Bakal Rujuk, Wijin Dibakar Cemburu?

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan video di kanal YouTube PUELLA ID pada Minggu, 6 Juni 2021 Cinta Laura mengaku bahwa aksen atau gaya bicara yang dipraktikkannya mendapat cercaan, juga pujian.

“Waktu itu aku baru berumur 12, 13 tahun, bayangin, untuk anak semuda itu yang belum menemukan identitas dirinya,” kata Cinta Laura.

Proses bullying verbal yang pernah dialaminya diakui Cinta Laura berdampak kepada dirinya selama delapan hingga sepuluh tahun.

Baca Juga: Sang Kakak Buka-bukaan Soal Rumah Baru Rizky Billar dan Lesti Kejora: Mulai Nyicil Perabotan

Verbal bullying sendiri menurut Cinta Laura hampir terjadi di setiap negara. Bullying jenis ini juga menambah tingkat angka bunuh diri semakin tinggi setiap tahunnya.

Menyitir salah satu politisi Inggris bernama Paul Stratchan, Cinta Laura menyatakan bahwa kata-kata bisa memiliki kekuatan lebih dahsyat dari sebuah bom atom.

“Luka karena pisau bisa disembuhkan dengan obat, namun, luka di hati belum tentu ada obatnya,” ucap Cinta Laura.

Baca Juga: Digrebek Verrel Bramasta, 'Anak' Rizky Billar Tengah Anteng dengan Lesty Kejora?

“Waktu itu aku pindah ke Amerika, belajar di sana, memperdalam kemampuan akting di sana,” ujar Cinta Laura menyambung.

Di balik itu semua, Cinta Laura menyatakan itu adalah proses dirinya kabur dari kenyataan yang dirasakannya bertahun-tahun.

“Sempat aku berpikir untuk apa berada di suatu negara yang ingin menjatuhkan aku, menjelek-jelekkan aku, dan tidak bisa melihat value yang ada dalam diri aku,” tutur Cinta Laura.

Baca Juga: Sama-sama Wibu, Uus Bahas ‘Attack on Titan’, Deddy Corbuzier Kecewa: Terlalu Banyak Politik

Cinta Laura mengatakan ketika pulang kampung ke Indonesia selama menjalani masa studi di Amerika Serikat, dia terkena anxiety attack atau kecemasan berlebihan ketika berada di Indonesia.

Ini tidak terlepas dari pengalaman pahit dirinya yang pernah mengalami bullying.

“Sejak balik ke Indonesia, banyak ternyata anak-anak zaman sekarang yang berusia 0-18 tahun yang menggunakan bahasa Inggris, meskipun latar belakang keluarganya tidak seperti aku,” tutur Cinta Laura.

Baca Juga: Sensen Ungkap Raffi Ahmad Pernah Belikan Mobil untuk Sang Mantan, Suami Nagita Slavina ini Panik: Jangan ...

“Belum lama ini aku pernah menyatakan aku sakit hati, namun, orang lain pelan-pelan mulai melihat siapa aku sebenarnya ketika aku diterima di salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat,” sambungnya.

Cinta Laura melanjutkan penuturannya.

“Kita tidak akan pernah bahagia kalau tujuan kita untuk membungkam mulut orang lain yang menilai kita negatif,” pungkasnya.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: YouTube PUELLA ID

Tags

Terkini

Terpopuler