Musim Penghujan Jadi Hambatan Pedagang Menaikkan Keuntungan, Harga Ayam Broiler Kini Masih Meroket

- 17 Agustus 2020, 10:00 WIB
ILUSTRASI pedagang daging ayam broiler.*
ILUSTRASI pedagang daging ayam broiler.* /NURHANDOKO WIYOSO//

PR TASIKMALAYA - Musim penghujan menjadi salah satu alasan mengapa ayam broiler hingga kini harganya tetap meroket.

Memasuki musim penghujan, stok pengiriman dari para peternak ayam sangat terbatas hinggga akhirnya stok pun menipis.

Dengan keterbatasan stok ini, maka penjual ayam menaikkan harganya dan hingga kini tak turun-turun.

Baca Juga: Jadi Tersangka dalam Kasus Djoko Tjandra, Napoleon Bonaparte dan Tommy Sumardi Dicekal 20 Hari

Hal ini disampaikan oleh Salah satu pedagang di Pasar Jati Baru, Mulyadi yang mengatakan bahwa harga ayam kini ada di kisaran Rp 40.000.

Kenaikan harga tersebut terjadi pasca Hari Raya Idul Adha kemarin. Dengan mulanya, harga stabil di angka Rp 26.000 hingga menaik menjadi Rp 34.000 dan sekarang mencapai Rp 40.000.

"Bingung jualnya, karena sudah lima hari, sampai satu minggu ini harga ayam mahal. Per kg-nya sampai 40 ribu," ungkapnya, Senin 17 Agustus 2020.

Harga yang dinaikkan tak lantas membuat penghasilan dirinya menjadi meningkat.

Baca Juga: Memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 RI, Bank Indonesia akan Meluncurkan Uang Khusus

Karena justru dengan dinaikkannya harga ayam, membuat pelanggan kabur dan malah memberikan sedikit keuntungan.

Sementara keterbatasan stok ini juga dialami oleh pedagang lainnya, yakni Nauraeni.

Ia menyatakan bahwa biasanya ia menjual hingga 50 ekor ayam per-hari, namun kini ia hanya bisa menerima 30 ekor saja.

"Makanya saya gak berani nyetok banyak. Bingung saya," imbuhnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs RRI.

Baca Juga: Banyak Digemari, Aplikasi Spotify Kini akan Hadirkan Fitur 'Bedtime' untuk Pengantar Tidur

Sedangkan, harga lainnya yang terpantau mengalami kenaikan di Pasar Jati Baru adalah cabe merah biasa, cabe rawit hijau, bawang merah, dan cabe rawit merah.

Sedangkan untuk bahan pokok penting dan barang startegis lainya masih terpantau normal, seperti beras, daging sapi, minyak goreng, terigu, telur ayam dan gula.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah