PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi baru-baru ini mengungkapkan bahwa ekonomi Bali alami kontraksi.
Kasus kontraksi ekonomi yang dialami Bali itu, diungkapkan Jokowi pada laman Instagram resmi Jokowi yaitu @jokowi.
Jokowi menuturkan istilah kontraksi ekonomi di Bali itu, dibeberkan dalam caption unggahannya.
"Ekonomi Bali mengalami kontraksi yang paling dalam," ujar Jokowi yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan Instagram @jokowi, pada Jumat, 3 Desember 2021.
Kemudian, kontraksi ekonomi di Bali yang disebut-sebut Jokowi itu terjadi lebih dalam dibandingkan provinsi-provinsi lainnya.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa sektor pariwisata yang diandalkan di Bali itu terimbas sejak awal.
"Dan sektor yang pulih paling belakang," tutur sang presiden.
Baca Juga: Jenguk Rayyanza, Irwansyah Baca Ayat Al Quran hingga Nasehati Raffi Ahmad
Jokowi menyebutkan penyebab adanya peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali di Denpasar.
"Siang ini, saya menyebutkan tiga hal yang perlu menjadi perhatian," ungkapnya.
"Pertama, perlunya peningkatan diversifikasi ekonomi agar tidak bergantung hanya pada satu sektor," bebernya.
Baca Juga: Suami Aurel Hermansyah Ganti Motor Karyawannya yang Dicuri, Atta Halilintar: Takut Semua Pura-pura
Kemudian, hal kedua yang disebutkan Jokowi yaitu soal paradigma dan tata kelola pariwisata harus memprioritaskan kesehatan dan keamanan.
"Ketiga, pariwisata di Provinsi Bali harus bertransformasi dari mass tourism ke green tourism," tuturnya.
Jokowi menjelaskan bahwa hal itu merupakan pariwisata yang berbasis sosial, budaya, dan lingkungan.
Baca Juga: Ini Lineup Artis Pertama di KBS Song Festival 2021, Ada Stray Kids dan Red Velvert
Sementara itu, sang presiden mengingatkan bahwa pariwisata harus sejalan dengan nilai-nilai dan filosofi kearifan lokal di Bali.
Hal itu, menurutnya dapat membangun harmoni dan memuliakan alam.***