Jelang Pertemuan OPEC+, Harga Minyak Terpeleset

4 Oktober 2021, 13:25 WIB
Ilustrasi. Harga minyak anjlok jelang pertemuan kebijakan pasokan OPEC+. /PIXABAY/ID

PR TASIKMALAYA - Harga minyak anjlok di perdagangan Asia pada perdagangan Senin pagi 4 Oktober 2021.

Harga minyak tersebut anjlok menjelang dilalaksanakannya pertemuan kebijakan pasokan OPEC+.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu yang menjadi pokok pembahasan adalah apakah reli harga baru-baru ini dapat dipertahankan ketika dunia belum 100 persen pulih dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pamer Video Call dengan sang Anak, Alvin Faiz: Ketawa Mulu sih Sup

Dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Antara pada 4 Oktober 2021, pada pukul 01.43 GMT harga minyak mentah Brent turun yang semula 24 sen atau 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 79,04 dolar AS per barel.

Harga Brent naik 1,5 persen minggu lalu, kenaikan mingguan keempat berturut-turut.

Selain itu, setelah naik selama enam minggu terakhir, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 27 sen atau 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 75,61 dolar AS per barel.

Baca Juga: Lesti Kejora Takut Kehamilannya Jadi Gunjingan Netizen karena Dinikahi Siri Rizky Billar: Sebenarnya …

Di tengah gangguan pasokan dan pemulihan permintaan global, harga minyak telah meningkat sampai dengan pecan lalu.

Harga minya Brent misalnya, pekan lalu berada pada level tertinggi setelah hampir tiga tahun di atas 80 dolar AS per barel.

OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, dijadwalkan akan bertemu pada hari Senin.

Baca Juga: Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Bucin di Media Sosial, Begini Respon Rekan Artis dan Netizen

Guna membantu menurunkan harga minyak karena permintaan telah pulih, kelompok ini mendat tekanan dari beberapa Negara.

Pemulihan permintaan tersebut pulih lebih cepat dari yang diperkirakan di beberapa bagian dunia.

Pada Juli OPEC+ menyetujui untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari setiap bulan hingga setidaknya April 2022.

Baca Juga: Naas! Pesawat Pribadi Tabrak Gedung Kosong di Milan, Delapan Penumpang Tewas di Tempat

Haal itu bertujuan untuk menghapus 5,8 juta barel per hari dari pemotongan yang ada.

OPEC+ menjadwalkan peningkatan terjadi November sejak pertemuan terakhir setelah memutuskan volume Oktober.

Selain itu reli harga minyak juga didorong oleh kenaikan harga gas yang lebih besar.

Baca Juga: Pulihkan Hotline antar-Korea, Korea Utara Desak Korea Selatan Tujukkan Sikap Baik Demi Tingkatkan Hubungan!

Harga gas melonjak 300 persen dan diperdagangkan sekitar 200 dolar AS per barel.

Hal ini mendorong peralihan dari bahan bakar minyak dan produk mentah lainnya untuk menghasilkan listrik dan kebutuhan industri lainnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler