Cek Fakta: Oarfish Muncul hingga Dinilai sebagai Pertanda Datangnya Bencana!

- 1 Agustus 2023, 13:10 WIB
Foto Kemunculan Oarfish di perairan Taiwan Screenshot
Foto Kemunculan Oarfish di perairan Taiwan Screenshot /Twitter/@ROOVofficial

PR TASIKMALAYA - Ikan oar atau Oarfish yang berukuran besar masih ada hingga saat ini dan memang sangat jarang terlihat di permukaan.

Namun, sekalinya terlihat, kemunculan Oarfish ini seringkali dikaitkan dengan adanya sebuah bencana yang akan datang.

Hal itu sebagaimana diberitakan pada pekan terakhir bulan Juli 2023 lalu melalui akun Twitter @ROOVofficial, yang menyatakan bahwa Oarfish terlihat di perairan Taiwan.

Kabar tersebut berupa video yang memiliki durasi selama 11 detik, yang diunggah pada 29 Juli 2023 lalu. Narasi dalam unggahan tersebut juga menghubungkan keberadaan Oarfish di Taiwan itu dengan potensi datangnya bencana.

Baca Juga: Tokoh Antagonis Makin Kuat, Rating The Uncanny Counter 2 Berhasil Meningkat

Dimana narasi yang ditulis menyatakan bahwa Oarfish yang terlihat tersebut direkam secara langsung oleh kelompok penyelam. Bentuk dan warna oarfish yang terlihat dalam video tersebut juga ikut dinarasikan.

"Seekor ikan Oarfish raksasa ditemukan diperairan Taiwan oleh para penyelam pada kedalaman 200-1000 meter. Ikan tersebut berbentuk tidak biasa dengan warna silver memanjang dan berkilau. Menurut masyarakat sekitar, munculnya ikan itu menjadi pertanda adanya bencana atau bahaya," tulis akun @ROOVofficial dalam keterangan unggahannya di Twitter.

Atas hal itu, perlu ditelusuri lebih lanjut mengenai kebenaran isu tersebut, melalui penjelasan ilmiah sebagaimana dikutip dari laman Antara, pada Selasa, 1 Agustus 2023.

Baca Juga: Tabel Angsuran KUR BRI 2023 Terbaru, Cair Rp50 Juta dengan Syarat Ini

Dalam hal ini, sebagaimana diketahui menurut laporan Antara, bahwa keterkaitan yang dinarasikan antara Oarfish dengan bencana alam sebelumnya pernah berembus di Indonesia pada tahun 2019 lalu.

Dimana saat itu, oarfish terpantau di perairan dangkal Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Atas kemunculannya, masyarakat banyak menghubungkan hal itu dengan datangnya bencana berupa gempa bumi.

Isu tersebut kemudian dibantah langsung oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono.

Menurutnya, pergerakan biota laut ke perairan dangkal sesuai dengan teori Oseanografi selalu memiliki kaitan dengan fenomena upwelling.

Baca Juga: Makin Seru! The Real Has Come Raih Rating Tertinggi hingga 22 Persen

Fenomena tersebut merupakan fenomena yang terjadi saat air laut lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar dari biasanya, yang bergerak dari dasar ke permukaan. Hal itulah yang menyebabkan banyak ikan dari dasar berenang ke permukaan.

Dalam hal ini, organisasi yang bergerak dalam konservasi dan edukasi terkait samudra, Oceana, mengungkapkan bahwa kemunculan oarfish ke permukaan memang terbilang jarang.

Meski demikian, kemunculannya bukan berarti akan datangnya bencana alam. Melainkan karena kondisi oarfish yang sekarat dan kehilangan arah. Sehingga biasanya oarfish yang ditemukan di permukaan atau dekat pantai sudah tak bisa bertahan hidup.

Sebagai tambahan informasi, bahwa Oarfish merupakan jenis ikan yang memiliki tulang terpanjang di dunia dan hidup di kedalaman 1.000 meter. Sebagaimana dilaporkan National Geographic, Oarfish pertama kali ditemukan sejak tahun 1772.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x