Dalam sebuah artikel blog pada September 2016, NASA pernah menyebut tengah mempelajari soal astronomi, bukan astrologi.
"Kami tidak mengubah tanda zodiak. Astronomi adalah studi ilmiah tentang segala sesuatu di luar angkasa.
"Astrologi, sementara itu, adalah sesuatu yang lain. Itu adalah keyakinan bahwa posisi bintang dan planet dapat memengaruhi hal ihwal manusia. Astrologi tidak dianggap sebagai sains," tulis NASA.
Baca Juga: Dugaan HIV Ditemukan dari Bukti Transaksi ATM Editor Metro TV, Polisi: Yodi Punya Keluhan
Menurut NASA, ada cerita orang Babilonia yang memiliki 13 rasing bintang, namun mereka memilih 12 rasi bintang dan mengeluarkan Ophiuchus.
???? We see your comments about a zodiac story that re-emerges every few years. No, we did not change the zodiac.
When the Babylonians invented the constellations 3,000 years ago, they chose to leave out a 13th sign. So, we did the math: https://t.co/DQOs5VSjT7 pic.twitter.com/WlblguobGT— NASA (@NASA) July 17, 2020
***