Cek Fakta: Hoaks Kabar Stafsus Presiden Bobol Uang Negara Triliunan Rupiah, Simak Faktanya

- 25 April 2020, 16:54 WIB
Kemenkominfo
Kemenkominfo /

PIKIRAN RAKYAT - Belakangan ini, Staf Khusus Kepresidenan 'Milenial' Presiden Joko Widodo tengah menjadi sorotan publik.

Dua staf khusus Jokowi yang menjadi bahan perbincangan antara lain CEO Ruangguru Belva Devara dan CEO PT Amartha Mikro Fintek Andi Taufan Garuda Putra. Kini, keduanya telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Jokowi.

Di tengah kabar tersebut, kini beredar sebuah pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp yang mengklaim bahwa Staf Khusus Presiden telah membobol uang negara senilai Rp5,6 triliun.

Baca Juga: Jaga Tubuh Tetap Bugar, Ketahui 3 Waktu yang Tepat untuk Berolahraga saat Puasa

Pesan yang beredar menunjukkan sebuah tangkapan layar bertuliskan narasi sebagai berikut:

"STAFSUS PRESIDEN KARYAWAN MAGANG Di Gaji Rp. 50 Juta Maksudnya Mbakyu Pengen Dipilih Jadi Mentor Rp 999 Juta/Bln."

Selain tangkapan layar tersebut, pesan yang beredar juga menuliskan narasi sebagai berikut:

"KUALITAS SEPERTI KARYAWAN MAGANG.... Masih MINTA DI BIMBING KERJA.... TAPI BISA BOBOL DUIT NEGARA RAKYAT INDONESIA RP. 5.6 TRILYUN.. Do'akan.. Harus Seperti Apa...?."

Baca Juga: Pernyataannya Sempat Tuai Kontrovesi, Sitti Hikmawatty Diberhentikan Secara Tidak Hormat

Berdasarkan keterangan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam situs resminya, informasi tersebut telah dipastikan adalah hoaks atau tidak benar.

Tidak ada informasi yang valid atau relevan mengenai pembobolan uang negara oleh Staf Khusus Presiden.

Sebelumnya, beredar pula isu uang negra mengalir ke salah satu perusahaan yakni Skill Academy by Ruangguru milik Adamas Belva Syah Devara.

Dikabarkan Skill Academy by Ruanggura mendapatkan dana sebanyak Rp5,6 triliun terkait program Prakerja.

Baca Juga: Bukan Hanya Sakit Kepala Biasa, Ketahui 3 Tanda Migrain Kronis

Agar tidak menimbulkan polemik dan stigma negatif dari masyarakat, Belva memutuskan untuk berhenti menjadi Staf Khusus Presiden.

Melalui akun Instagram pribadi milik Chief of Product & Partnership of Ruangguru Iman Usman, ia membantah isu bahwa mereka mendapatkan dana sebanyak Rp 5,6 triliun.

"Saya nggak ngerti kenapa bisa muncul kesimpulan semacam ini. Tidak ada satupun dari Platform Mitra Resmi Pekerja (termasuk Skill Academy) yang mendapatkan alokasi anggaran khusus dari pemerintah," kata Iman melalui akun Instagram @imanusman.

Baca Juga: Jaga Tubuh Tetap Bugar, Ketahui 3 Waktu yang Tepat untuk Berolahraga saat Puasa

Menurut Iman, skema Kartu Prakerja adalah bantuan insentif langsung dan kredit pelatihan yang bisa digunakan maksimal atau tidak. Jika kredit itu digunakan, peserta harus memilih kelas dari ratusan lembaga pelatihan.

Iman menegaskan bahwa asumsi Ruangguru dapat menjadi mitra program Prakerja karena titipan adalah salah.

"Kelas-kelas yang ada di Skill Academy saat ini sudah ada sebelum Kartu Prakerja dikeluarkan," katanya.

Baca Juga: Pernyataannya Sempat Tuai Kontrovesi, Sitti Hikmawatty Diberhentikan Secara Tidak Hormat

Iman kemudian menegaskan, Skill Academy merupakan salah satu dari ratusan lembaga pelatihan. Menurut dia, jumlahnya akan terus bertambah sehingga untuk anggaran biaya bisa ditentukan.

"Salah banget kalau ada narasi yang bilang ini duitnya lari ke kantong @ruangguru," ujar Iman.

Berdasarkan informasi yang tela dihimpun, maka dapat ditarik kesimpulan informasi tentang Staf Khusus Presiden yang mendapatkan dana sebesar Rp 5,6 triliun adalah hoaks.

Informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Kemenkominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x