Network
PR TASIKMALAYA – Beredar kabar di media sosial Twitter menyangkut zat penguat jantung dan vaksin untuk anak yang dibuat Pfizer.
Kabar di Twitter itu menyatakan bahwa ada zat penguat jantung pada vaksin untuk anak yang diproduksi oleh Pfizer.
Akun Twitter yang menyampaikan soal klaim terdapat zat penguat jantung untuk vaksin anak Pfizer tersebut adalah @Earthereal_Arts.
Baca Juga: Gaun Pernikahan Dibuat Menyala hingga Mendapat Perhatian Publik, Ria Ricis: Enggak Bayar Token
Zat penguat jantung itu diklaim berupa tromethamine, kabarnya formula vaksin Pfizer diubah dengan menambahkan zat tersebut.
Cuitan Twitter itu diunggah pada 31 Oktober 2021 pada pukul 1:22 pagi WIB. Telah ada 9 retweet, 2 quote tweets, dan 16 like dari cuitan tersebut.
“Pfizer mengubah formulasi mereka untuk anak usia 5-11 tahun. Mereka menambahkan sebuah pengurang keasaman darah yang biasa digunakan untuk menjaga orang dengan serangan jantung.”
Baca Juga: 5 Kondisioner Homemade Alami untuk Rambut Keriting, Mudah untuk Dibuat
Demikian cuitan tersebut dalam Bahasa Indonesia yang turut melampirkan tautan laman berbahasa Inggris dengan isi serupa narasi di Twitter.
Benarkah kabar tersebut?
Dikutip Pikiran-Rakyat.Tasikmalaya.com dari laman Anti Hoax ANTARA, kabar itu adalah hoaks, ratingnya adalah misinformasi.
Dilansir dari laman AFP, tidak ada kandungan trometahamine pada formula awal vaksin Covid-19 Pfizer dalam dokumen ke Badan Obat dan Makanan AS (FDA).
Baca Juga: Info Loker PT Nindya Karya, Pendaftaran Paling Lambat 19 November 2021
Hanya saja penambahan tromethamine, menurut Juru Bicara Pfizer Kit Longley, bertujuan untuk menyederhanakan serta memperpanjang masa simpan vaksin.
Tak hanya itu, tromethamine juga ditambahkan ke vaksin Pfizer untuk orang dewasa, bukan vaksin untuk anak-anak.
Terkait efek samping vaksin Covid-19 Pfizer terhadap jantung, Kit Longley menyebut tidak ada bukti atas klaim tersebut.
Baca Juga: Cerita ke Boy William, Atta Halilintar Akui Sedih soal Anak Perempuannya: Gue Merinding
“Pfizer menyadari laporan yang langka terkait miokarditis dan pericarditis, terutama pada pria muda, setelah vaksinasi mRNA. Itu adalah peristiwa langka dalam bukti klinis dan dunia nyata. Kami belum melihat cukup banyak kasus untuk menarik kesimpulan apapun,” ujarnya.
“(Pfizer) akan memberikan vaksin dengan profil stabilitas yang lebih baik sehingga dapat disimpan lebih lama dalam lemari es,” ujar Juru Bicara FDA AS, Alison Hunt.***
