Hoaks atau Fakta: Benarkah Penemu Vaksin Pfizer Dr Ugur Sahin Menolak Divaksinasi Covid-19?

11 Desember 2021, 18:38 WIB
Muncul hoaks di Twitter yang mengklaim bahwa penemu vaksin Pfizer dr. Ugur Sahin tidak bersedia menjalani suntik vaksin. /Reuters/Ralph Orlowski

PR TASIKMALAYA - Sebuah cuitan dari akun Twitter bernama Anonymous UK Citizen mengklaim bahwa penemu vaksin Pfizer menolak divaksinasi Covid-19.

Klaim yang menyebut bahwa Ugur Sahin, yang juga merupakan pendiri perusahaan BioNTech itu menolak mendapatkan suntik vaksin, kini telah beredar di Twitter.

Anonymous UK Citizen pertama kali memposting cuitan tentang penolakan vaksinasi oleh penemu vaksin Pfizer tersebut pada 5 Desember 2021 lalu.

Sampai dengan berita ini ditulis, cuitan mengenai penemu vaksin Pfizer ditolak untuk divaksinasi tersebut telah disukai oleh 5,7 ribu pengguna Twitter dengan 4,2 ribu retweet dan 951 kutipan ulang.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Pertama Kali Dilihat Menjawab Apakah Anda Orang yang Ragu-Ragu?

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, berikut ini adalah isi narasi tersebut dalam terjemahan Bahasa Indonesia:

"Dr Ugur Sahin CEO BioNTech dan penemu vaksin suntik BIO N TECH Pfizer menolak untuk menerima vaksin karena alasan keamanan. SADARLAH!"

Akun Twitter @AnonCitizenUK itu juga menyertakan sebuah video wawancara Ugur Sahin yang berdurasi dua menit dalam cuitannya.

Wawancara tersebut dilakukan Ugur Sahin dengan salah satu media asal Jerman, Deutsche Welle (DW).

Baca Juga: Meghan Markle dan Pangeran Harry Bersahabat dengan Sederet Artis Kelas Dunia Ini, Termasuk Oprah Winfrey

Tetapi, apakah benar Ugur Sahin, sang penemu vaksin Pfizer itu sendiri, tidak bersedia menjalani vaksinasi Covid-19?

Terkait dengan video tersebut, DW membenarkan bahwa mereka memang mewawancarai dokter berdarah Jerman-Turki itu.

Akan tetapi, terdapat suatu bagian dari video wawancara itu yang direkayasa oleh pemilik akun Twitter Anonymous UK Citizen.

Sementara itu faktanya, wawancara tersebut berlangsung pada 22 November 2020 ketika Jerman mengeluarkan kebijakan untuk melakukan vaksinasi yang dimulai dari kelompok prioritas.

Baca Juga: Biaya Perlindungan Meghan Markle dan Pangeran Harry Dinilai Terlalu Besar hingga Buat Geram Pembayar Pajak

Kelompok prioritas yang dimaksud ialah masyarakat yang berusia di atas 80 tahun dan orang-orang dengan risiko penularan tinggi serta para kerabatnya.

Sedangkan menurut kebijakan Jerman pada waktu itu, usia Ugur Sahin tidak tergolong dalam kelompok prioritas.

Ketika itu Ugur Sahin berusia 55 tahun sehingga secara legal, dokter tersebut belum dapat menjalani vaksinasi.

Ugur Sahin dan sang istri, Özlem Türeci, baru menerima suntik vaksin pada 19 Maret 2021.

Baca Juga: Prediksi Villareal vs Rayo Vallecano di La Liga Spanyol Minggu 12 Desember 2021: H2H, Line Up, Skor Akhir

Hal itu pun diumumkan oleh keduanya yang juga menyatakan bahwa anggota tim mereka pun telah divaksinasi.

Karenanya, informasi yang beredar bahwa penemu vaksin Pfizer menolak untuk divaksin adalah keliru atau hoaks.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler