PR TASIKMALAYA - Bulan Dzulhijjah dalam hitungan kalender Hijriyah memiliki setidaknya 10 hari untuk pelaksanaan ibadah puasa di dalamnya.
Dimulai sejak 1 Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah, Puasa Sunnah dapat terus dilakukan sebagai opsi ibadah di Bulan Dzulhijjah.
Dalam hal ini, pada rentang waktu tersebut terdapat dua puasa yang dinamakan secara khusus. Pada tanggal 8 Dzulhijjah bisa dilakukan Puasa Sunnah Tarwiyah.
Sedangkan puncaknya, pada tanggal 9 Dzulhijjah Puasa Sunnah Arafah menjadi rangkaian ibadah Puasa Sunnah terakhir di Bulan Dzulhijjah. Sebelum nantinya pada tanggal 10 melaksanakan Shalat Sunnah Idul Adha.
Baca Juga: Keutamaan Puasa Sunnah dari Tanggal 1 hingga 7 Zulhijah
Sebagaimana dihimpun PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi Baznas, terdapat perbedaan pelafalan niat pada Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah.
Tak hanya itu, pelafalan pun akan berbeda jika dilafalkan pada malam hari dengan dilafalkan pada waktu pagi hari atau tepat saat waktu subuh.
Berikut lafal atau bacaan niat Puasa Sunnah Tarwiyah jika dibacakan di malam hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَّتَ سُنَّتً لِلَّهِ تَعَالى