PR TASIKMALAYA - Seorang pengamat beranggapan bahwa sangat tidak mungkin jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan PDI Perjuangan dan memprakarsai koalisi seorang diri dalam mengahadapi Pemilu Presiden 202.
Soal isu kemungkinan Jokowi dalam memprakarsai koalisi sendirian ini diungkapkan oleh pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr Ahmad Atang pada Selasa, 4 April 2023.
Pengamat politik ini menuturkan bahwa ia melihat adanya pesan politik dari PDI Perjuangan melalui Jokowi. Sehingga alasan orang nomor satu di Indonesia untuk meninggalkan partai tidak mungkin.
"Wacana koalisi besar ini memang tidak menghadirkan PDIP di dalamnya, sehingga langkah ini merupakan inisiatif Jokowi semata atau memang ada pesan politik dari PDIP melalui Jokowi, semua masih dalam spekulasi karena tidak mungkin Jokowi meninggalkan PDIP dan memprakarsai koalisi sendirian," kata sang pengamat dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Sebelumnya diberitakan Presiden menghadiri acara silaturahmi bersama pimpinan partai Koalisi Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB. Dia mengatakan bahwa para ketua umum tersebut cocok untuk berkoalisi.
Jokowi mengharapkan parpol-parpol dapat bergabung dalam koalisi besar demi kebaikan rakyat menjelang pesta demokrasi.
"Saya hanya bilang cocok (berkoalisi), terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai, untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa, untuk kebaikan rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan akan lebih baik," kata Presiden Jokowi.
Menurut Ahmad, langkah Jokowi dalam mengumpulkan pimpinan partai KIR dan KIR menimbulkan spekulasi publik terkait arah koalisi besar.