PR TASIKMALAYA – Konsep introvert dan ekstrovert pertama kali diperkenalkan oleh psikolog sekaligus psikiater Swiss Carl Jung (1875-1961).
Menurut Jung, hal mendasar yang membedakan introvert dan ekstrovert berkaitan dengan orientasi individu terhadap dunia.
Selain Jung, banyak juga peneliti ilmiah yang melakukan penelitian terkait introvert dan ekstrovert sejak tahun 1960an.
Menariknya, para peneliti berpendapat bahwa terdapat perbedaan biologis yang signifikan di antara introvert dan ekstrovert.
Baca Juga: Tes IQ: Yakin Anda Jenius? Cobalah untuk Memecahkan Teka-teki Ini dalam 20 Detik
Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Britannica Beyond, secara biologis kepribadian introvert memiliki lebih banyak aliran darah di area otak yang berkaitan dengan memori.
Selain itu, aliran darah di area otak introvert pun lebih banyak di bagian perencanaan dan pemencahan masalah.
Sementara ekstrovert memiliki aliran dirah di area yang terkait dengan pemrosesan data sensorik.
Introvert juga memiliki aktivitas saraf yang lebih besar di area otak yang terkait dengan pembelajaran, kontrol motorik, dan kewaspadaan.