Network
PR TASIKMALAYA – Diketahui introvert dan ekstrovert adalah kepribadian yang setiap orang miliki, hanya saja kadarnya berbeda-beda.
Ada orang yang punya kadar introvert lebih tinggi, ada juga orang yang punya kadar ekstrovert lebih tinggi, karena itulah kedua-duanya pun punya kelebihan dan kekurangannya.
Hanya saja dalam sebuah penjelasan ilmiah mengungkapkan, seorang introvert ternyata jauh lebih memahami orang lain dibandingkan ekstrovert.
Lalu apa penjelasan ilmiah, kenapa seorang introvert bisa lebih memahami orang lain dibandingkan ekstrovert?
Baca Juga: 7 Alasan Introvert Dapat Menjadi Orang Tua Hebat, Begini Menurut Sains
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Inc, ada sebuah studi dari Yale mengungkapkan terkait seorang introvert yang lebih bisa memahami orang lain lebih baik.
Sebelum itu penting untuk mengetahui ini terlebih dahulu, orang ekstrovert secara umum mungkin bisa menolong orang lain bersenang-senang dan maju ke depan.
Akan tetapi hampir setiap sifat baik, juga memiliki kekurangan, dan setiap sifat negatif juga ternyata bisa memberikan manfaat.
Seperti halnya sifat negatif seperti cemas, adanya kecemasan membuat kamu menjadi lebih hati-hati, bahkan bisa juga untuk lebih waspada.
Baca Juga: Tes IQ: Hanya 2 Persen Orang Cerdas yang Bisa Menebak Pembunuhan di Dalam Restoran, Berani Coba?
Hal ini juga serupa dengan seorang introvert, menjadi lebih pendiam dari orang lain, membuat dirinya bisa lebih mengatasi bisingnya kehidupan dunia.
Penjelasan studi Yale
Berdasarkan studi dari Yale menjelaskan bahwa orang-orang introvert, mungkin tidak menikmati berinteraksi dengan orang lain sebanyak orang ekstrovert.
Tapi mereka ternyata bisa jauh lebih memahami orang lain dibandingkan orang ekstrovert.
Bahkan hal mengejutkan lainnya adalah soal orang yang pemalu dan pendiam, yang ternyata mereka punya pemahaman yang jauh lebih akurat tentang dunia psikologi, dibandingkan mereka yang menghabiskan banyak waktu untuk bersosialisasi.
Baca Juga: Link Nonton dan Spoiler Wedding Agreement The Series Episode 8: Tari dan Bian Kembali Retak?
Menjadi seorang Psikolog, artinya memfokuskan energinya untuk mengembangkan, mempelajari, dan memahami perilaku manusia.
Tim dari Yale melakukan pengetesan kepada 1.000 volunteer, untuk melihat seberapa akurat jawaban mereka tentang pemahaman psikologi ini.
Pertanyaan yang mereka ajukan seperti “Apakah orang bekerja lebih keras ketika berada dalam kelompok atau individu?”.
Pertanyaan lainnya adalah “Apakah melampiaskan rasa frustasi kamu di atas bantal atau boneka mainan, membuat kamu merasa lebih baik saat dirimu marah?”.
Baca Juga: Hongseok PENTAGON, Jung Woo Jin, Lee So Hee, dan Shin So Hyun akan Bintangi Drakor 'Aquaman'
Jawaban validasi dari penelitian ini dilakukan secara individu dan tidak.
Setelah ditanya itu para volunteer diberikan tes kepribadian, dan hasilnya mengejutkan karena seorang melankolis dan pemalu ternyata mengungguli performa orang yang periang dan ramah.
Orang-orang introvert ternyata menghabiskan lebih banyak waktu, untuk menganalisa naluriah manusia, dari pada mereka yang lebih sering berinteraksi dengan orang lain.
Mereka juga lebih memiliki keakuratan yang tinggi dalam melakukan intropeksi diri, karena tidak punya motivasi lainnya, selain memikirkan dirinya
Baca Juga: Tes Psikologi: Tahukah Anda Posisi TIdur Dapat Ungkap Kepribadian? Anda yang Mana?
Psikolog dari Yale dan Co-Author studi ini Anton Gollwitzer berteori, “Bagaimanapun, ini menunjukkan kekuatan introvert yang tidak dihargai,”.
Hal ini menjadi lebih masuk akal, alasan orang introvert bisa lebih memahami orang lain karena sebagian besar waktu mereka juga digunakan untuk mengamati perilaku orang lain yang ada di sekitarnya.***
