5 Ucapan Toxic ini Tak Boleh Dikatakan Kepada Pasangan Jika Tidak Ingin Hubungan Berakhir!

17 Maret 2023, 08:25 WIB
Ilustrasi - Dalam banyak kasus, ucapan toxic yang menyakitkan terhadap pasangan bisa lebih melukai daripada rasa sakit pada fisik. /Pixabay/

PR TASIKMALAYA - Meskipun tidak akan menimbulkan luka fisik, ucapan yang toxic bisa merusak jiwa dan mengakibatkan dampak negatif dalam jangka panjang, termasuk ucapan kepada pasangan.

Dalam banyak kasus, ucapan toxic yang menyakitkan terhadap pasangan bisa lebih melukai daripada rasa sakit pada fisik.

Di dalam pernikahan, terkadang saat marah atau merasa frustasi, kita akan mengeluarkan ucapan-ucapan toxic yang sebenarnya tidak dimaksudkan demikian kepada pasangan.

Meskipun kemudian kita lupa dengan apa yang dipertengkarkan dengan pasangan, dampak dari ucapan toxic akan bertahan lama, bahkan terkadang sampai bertahun-tahun kemudian.

Baca Juga: Tes IQ: Meskipun Mirip, Bisa Nggak Kamu Mencari 3 Perbedaan di Antara Kedua Gambar Pria Ceroboh Ini?

Ucapan-ucapan toxic kepada pasangan ini juga cenderung menggerogoti kepercayaan dan keintiman yang menjadi inti dari hubungan kita yang karenanya perlu kita hindari.

Berikut ini adalah lima ucapan toxic terhadap pasangan yang tidak boleh Anda ucapan jika tidak ingin hubungan Anda berakhir, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Your Tango.

1. "Jika kamu merasa seperti itu, mungkin sebaiknya kita cerai saja"

Kalimat ini juga bisa dikatakan dengan cara lain seperti, 'kita hanya tetap bersama demi anak-anak', atau 'aku hanya sedang menunggu saat yang tepat'.

Baca Juga: Berikut Penjelasan Polda Metro Jaya Perihal Laporan Amanda untuk Mario Dandy

Ucapan seperti ini seringkali muncul dalam panasnya pertengkaran, dan orang yang mengatakannya biasanya sebenarnya tidak mengharapkan perceraian benar-benar terjadi.

Lebih seringnya mereka hanya berusaha untuk mengungkapkan rasa frustrasi atas ketidakmampuan mereka dalam mengatasi suatu konflik tertentu.

Tetapi memiliki konflik yang belum teratasi tidak akan membuat Anda berdua sebagai pasangan menjadi tidak cocok.

Pernikahan dibentuk dari dua individu yang membawa nilai, ide, dan cara mereka masing-masing dalam melakukan sesuatu.

Baca Juga: Semakin Seru! Intip Spoiler dan Link Nonton Call It Love Episode 9 dan 10

Banyak konflik akibat perbedaan-perbedaan ini yang tidak akan pernah terselesaikan. Dalam beberapa masalah ini, kompromi mungkin menjadi satu-satunya resolusi yang bisa dicapai.

Daripada merasa bahwa perbedaan dan konflik membuat Anda merasa tidak cocok dengan pasangan, cobalah untuk memahami dari mana pasangan Anda berasal dan mengapa mereka merasa demikian.

2. "Aku benci sama kamu"

Ucapan ini juga bisa berarti bahwa Anda tidak mencintai pasangan lagi. Namun, ucapan seperti ini mudah dimaafkan jika Anda meminta maaf dengan tulus dan bersedia untuk menebus kesalahan.

Baca Juga: Tes IQ: Kalau Kamu Jenius, Pasti Menyadari Ada Perbedaan dari Kakak Beradik Ini dalam Waktu Singkat

3. "Itu bodoh"

Ucapan ini bisa bermakna bahwa Anda menyebut pasangan tidak rasional. Namun, yang perlu Anda ketahui adalah bahwa pasangan manapun tidak selalu melihat segala sesuatunya dengan cara yang sama.

Terkadang, Anda melakukan sesuatu yang menurut pasangan rasional namun menurut Anda justru tidak, begitu juga sebaliknya.

Hal ini karena masing-masing dari kita membawa perspektif dan nilai yang berbeda ke dalam hubungan.

Namun, konflik ini akan membaik ketika kita bersedia untuk berusaha memahami sudut pandang satu sama lain alih-alih dengan cepat menghakimi atau merasa tersinggung.

Baca Juga: Tes IQ: Kalau Kamu Jenius, Pasti Menyadari Ada Perbedaan dari Kakak Beradik Ini dalam Waktu Singkat

4. “Tentu saja pria/wanita akan berpikiran begitu!”

Kalimat lainnya dengan makna yang sama adalah, "Tetaplah berurusan dengan urusan wanita", atau, "Ini adalah pekerjaan pria."

Terkadang perbedaan cara berpikir memang bisa menimbulkan konflik. Di lain waktu, konflik ini juga dipicu oleh masalah yang sudah lama berlangsung dan akhirnya mendidih.

Kemungkinan lainnya adalah Anda atau pasangan telah mengalami hari yang berat yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan satu sama lain tetapi kita justru melampiaskannya kepada pasangan.

Dengan berempati, kita akan mampu untuk melihat ledakan emosi masa lalu dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah atau menawarkan kepastian.

Baca Juga: Tak Hanya Bikin Glowing, Berikut Alasan Kamu Harus Pakai Retinol untuk Sehatkan Kulit

5. "Aku tidak mau membicarakannya"

Terkadang, kita memang perlu mengambil jeda dari pertengkaran dengan pasangan untuk menenangkan diri.

Tetapi ketika kita benar-benar menolak untuk menangani masalah dalam pernikahan, hal ini menyebabkan kebencian dan kepahitan.

Perasaan dan pikiran buruk bisa mendidih di dalam diri kita untuk waktu yang lama. Semakin lama kita membiarkan pikiran ini, semakin kita akan tenggelam ke dalam persepsi bawah sadar terhadap satu sama lain. 

Pikiran-pikiran negatif ini tentu saja bisa memengaruhi semua interaksi kita dan pasangan di kemudian hari.

Baca Juga: Enam Drama Korea Genre Thriller yang akan Rilis di Netflix Mulai 2023, Ada Duty After School

Pendekatan yang lebih baik untuk masalah ini ialah dengan mengakui secara jujur bahwa Anda belum siap membicarakan masalah ini sekarang.

Kemudian, mintalah kepada pasangan agar mengizinkan Anda meluangkan waktu untuk menenangkan diri dan memikirkannya. Berjanjilah untuk membicarakan masalah yang ada setelahnya.

Kemungkinan lainnya adalah salah satu dari Anda dan pasangan telah mengalami hari yang berat yang sebenarnya tidak ada hubungannya tetapi kita justru melampiaskannya kepada pasangan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Your Tango

Tags

Terkini

Terpopuler