Mengapa Sinterklas saat Natal Selalu Mengatakan 'Ho Ho Ho'?

22 Desember 2022, 16:56 WIB
Berikut sejarah, alasan, atau fakta di balik Sinterklas yang selalu mengatakan Ho Ho Ho saat Natal tiba.* /Pixabay/Marisa04

PR TASIKMALAYA - Saat Natal, warna hijau dan merah selalu menjadi sorotan utama, termasuk pakaian yang seringkali digunakan oleh sosok Sinterklas.

Tapi banyak pertanyaan yang ingin diajukan kepada ikon Natal satu ini, yaitu Sinterklas.

Salah satunya adalah mengapa Sinterklas kerap berkata Ho Ho Ho yang menjadi ciri khasnya saat Natal tiba.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Mental Floss, kebiasaan aneh Sinterklas saat Natal itu menimbulkan pertanyaan bagi banyak orang.

Baca Juga: Netflix Rilis Film Bergenre Fiksi Ilmiah, Ini Jadwal Tayang JUNG_E!

Secara umum disepakati bahwa saat Jolly Old St. Nick menyemburkan ho trikotom, dia tertawa dan terperosok.

Tetapi sejarah Ho Ho Ho sebagai tawa dan bagaimana itu menjadi slogan utama Sinterklas sedikit lebih rumit dari itu.

Menurut Oxford English Dictionary, double atau triple ho digunakan untuk mengekspresikan ejekan atau tawa yang mengejek.

Mungkin sejauh akhir abad ke-12, dan itu pasti dimainkan pada abad ke-16.

Baca Juga: Tes IQ: Kalau Jenius, Temukan 5 Perbedaan dari Gambar Berikut dalam Waktu 30 Detik

Sementara itu, hoyang menyendiri dapat berkonotasi sebagai kejutan, kekaguman, kegembiraan, kemenangan dan ejekan.

Sementara Papa Noel tidak mengejek atau merendahkan, ada sesuatu yang cukup menjijikan tentang cara dia mencuri tanpa terdeteksi masuk dan keluar dari rumah orang di malam hari dan lolos dengan kenakalan baik hati semacam itu tentu saja pantas untuk kemenangan ho ho ho.

Faktanya, mitos Sinterklas melibatkan sedikit tipu daya di semua sisi dari orang tua yang berusaha mencegah anak-anak mereka menemukan kebenaran, hingga anak-anak yang mencoba menangkap anti-pencuri berjanggut dalam tindakan tersebut.

Penyebutan awal Ho Ho Ho dalam hubungannya dengan Bapa Natal, meskipun tidaks emua diucapkan olehnya mencerminkan tema tersebut.

Baca Juga: Link Nonton Imperfect Season 2 Episode 10: Cinta Adit dan Maria Kandas? Ada Spoiler!

Pada tahun 1877, misalnya surat kabar mencetak sebuah cerita oleh John Brownjohn di mana seorang mukmin muda bernama Miltiades Peterkin Paul menempelkan perangkap baja di stocking-nya dengan harapan itu akan menjerat tangan Sinterklas.

"Kalau begitu, aku akan bergegas turun sebentar lagi dan membebaskannya. Ho Ho Ho, kami akan segera tahu apakah ada mayat yang mungkin melihatnya," ujarnya.

Sepuluh tahun kemudian, The Clyde Mail of Kansas mencetak iklan yang ditulis dari sudut pandang Sinterklas, yang baru saja mengirimkan mainan dan barang-barang lainnya ke toko lokal pada awal Desember.

Hubungan Ho Ho Ho dengan Sinterklas terus tumbuh lebih kuat bahkan ketika nuansa leksikalnya mulai memudar.

Baca Juga: 10 Quotes Hari Ibu 22 Desember dalam Bahasa Inggris, Bisa Ditulis dalam Kartu Ucapan

Dan itu sebagian besar karena tetap hidup dalam lagu dan cerita khusus Sinterklas.

Pada tahun 1867, misalnya, William B. Bradbury menerbitkan sebuah nyanyian pujian yang mencakup sebuah lagu tentang Kris Kringle dan pohon Natalnya.

Tahun sebelumnya, Benjamin Russell Hanby telah menerbitkan musik dan lirik untuk "Santa Claus", sebuah ditty yang lebih dikenal saat ini sebagai "Up on the Housetop".

Dalam iterasi asli Hanby, baris yang dimaksud adalah "O, O, O. Siapa yang tidak mau pergi,".

Baca Juga: Sinopsis The Big 4, Prestasi Baru Film Indonesia yang Tayang di Netflix

Tetapi pada awal abad ke-20, buku lagu sudah mulai mengganti O dengan Hos.

Ketika Gene Autry merilis rendisinya yang terkenal pada tahun 1953, itu sebenarnya berjudul "Up on the Housetop (Ho! Ho! Ho!),".

Penulis The Wonderful Wizard of Oz L. Frank Baum juga berkontribusi pada popularitas ekspresi tersebut.

Masih butuh beberapa saat sebelum ho ho ho sepenuhnya menggantikan ha ha ha sebagai guffaw andalan Sinterklas.

Baca Juga: Tes IQ: Wanita Muka Persegi Ini Aneh? Super Jenius Kalau Tau Apa Aja 3 Perbedaan Mereka!

Dalam film pendek animasi Disney tahun 1931 Santa's Workshop, misalnya Sinterklas dengan sangat jelas berseru "Ha! Jac Ha!," daripada Ho Ho ho saat dia membaca surat dan memeriksa mainan.

Tetapi hubungan interseksi dengan Jolliness cukup solid pada pertengahan abad ke-20 sehingga ketika produsen sayuran Green Giant menciptakan jingle untuk Jolly Green Giant di awal 60-an, produser memiliki vokalis Len Dressler merekam Ho Ho Ho yang sedang booming untuk masuk setelah kata periang.

Perampasan frasa Jolly Green Giant tampaknya tidak melemahkan ciri Sinterklas.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Mental Floss

Tags

Terkini

Terpopuler