5 Manfaat Puasa untuk Kesehatan, Bisa Memperpanjang Umur hingga Meningkatkan Kecerdasan

15 April 2022, 11:37 WIB
Ilustrasi. Ada berbagai manfaat kesehatan yang didapat saat menjalankan ibadah puasa. /Pixabay/PourquoiPas

PR TASIKMALAYA - Bagi umat Muslim, puasa di bulan Ramadhan menjadi salah satu ibadah yang wajib untuk dijalankan, dan tentunya memberikan manfaat kesehatan.

Sederet manfaat kesehatan bisa didapatkan oleh siapapun yang berpuasa, yang biasanya dijalankan selama 12-13 jam di Indonesia.

Puasa telah terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan, mulai dari menurunkan berat badan hingga fungsi otak yang lebih baik.

Dengan nilai kesehatannya, puasa juga seringkali dilakukan oleh sebagai terapi atau pengobatan.

Baca Juga: A Business Proposal Sukses Besar, Jo Bo Ah Ternyata Tolak Tawaran Jadi Pemeran Utama Drama ini

Misalnya puasa intermiten, yang melibatkan siklus antara periode makan dan puasa, mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari pada satu kurun waktu.

Karenanya, berikut ini adalah 5 manfaat kesehatan dari puasa yang didukung oleh sains, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Healthline.

1. Memperpanjang Umur

Beberapa penelitian pada hewan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan bahwa puasa berpotensi memiliki efek memperpanjang umur.

Baca Juga: Tes IQ: Bikin Terkecoh, Temukan 6 Kata dalam 5 Detik Jika Kamu Jago Teka-teki Rumit Ini!

Dalam penelitian tersebut, tikus yang berpuasa setiap hari mengalami tingkat penuaan yang tertunda.

Tikus itu juga hidup 83 persen lebih lama daripada tikus yang tidak berpuasa.

Penelitian pada hewan lain menemukan bahwa puasa bisa memberikan dampak efektif dalam meningkatkan kemungkinan umur panjang dan kelangsungan hidup.

Namun, studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami bagaimana puasa dapat berdampak pada umur panjang dan penuaan manusia.

Baca Juga: 8 Spot Bunga Canola Terbaik di Pulau Jeju, Wajib Masuk List Buat Healing!

2. Menurunkan Berat Badan

Banyak orang yang berniat untuk diet memilih untuk berpuasa sebagai cara cepat dan mudah untuk menurunkan beberapa kilogram berat badan.

Secara teoritis, berpantang dari semua atau makanan dan minuman tertentu akan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, sehingga memicu penurunan berat badan dari waktu ke waktu.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme yang dapat meningkatkan penurunan berat badan.

Baca Juga: Warner Bros Dikabarkan Mencari Sosok Mirip dengan Kevin Feige!

Faktanya, satu ulasan menunjukkan bahwa puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga 9 persen.

Secara signifikan, puasa juga mengurangi lemak tubuh selama 12-24 minggu.

Tinjauan lain menemukan bahwa puasa dengan jeda (intermiten) selama 3-12 minggu sama efektifnya dalam mendorong penurunan berat badan.

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Baca Juga: Tes Matematika: Tricky! Coba Isi Puzzle Pola Penjumlahan Ini dalam 60 Detik!

Puasa diyakini mampu mengurangi risiko penyakit jantung koroner, membantu menurunkan tekanan darah, trigliserida, dan kadar kolesterol.

Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan perkiraan 31,5 persen kematian secara global.

Mengubah pola makan dan gaya hidup bisa adalah salah satu solusi yang paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa menjalankan puasa secara rutin bisa jadi sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.

Baca Juga: Tes IQ: Temukan Kesalahan Vas Bunga dalam 5 Detik! Uji Logika Anda dengan Teka-teki Sulit Ini

Berpuasa selama delapan minggu juga bisa mengurangi kadar kolesterol LDL "jahat" dan trigliserida darah masing-masing sebesar 25 persen dan 32 persen.

Kemudian ada sebuah penelitian lain di mana 110 dewasa yang menderita obesitas menjalankan puasa selama tiga minggu di bawah pengawasan medis.

Hasilnya, tekanan darah mereka turun secara signifikan, beserta kadar trigliserida darah, kolesterol total, dan kolesterol LDL "jahat".

Selain itu, dalam penelitian terhadap 4.629 orang menunjukkan bahwa berpuasa menurunkan risiko penyakit arteri koroner.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Leg Kedua Perempat Final UEL: Eintracht Frankfurt Permalukan Barcelona di Camp Nou

Risiko diabetes, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, juga menurun.

4. Mencegah Kanker

Penelitian pada hewan dan tabung percobaan menunjukkan bahwa puasa dapat bermanfaat bagi pengobatan dan pencegahan kanker.

Faktanya, sebuah penelitian pada tikus menemukan bahwa puasa dua hari membantu memblokir pembentukan tumor.

Baca Juga: Masuki Hari Puasa ke-13 yang Bertepatan di Hari Jumat, Simak Surah Al Jumuah dan Terjemahannya

Penelitian tabung menunjukkan bahwa memaparkan sel kanker pada beberapa siklus puasa sama efektifnya dengan kemoterapi.

Seperti kemoterapi, puasa berguna dalam menunda pertumbuhan tumor dan meningkatkan efektivitas obat kemoterapi pada pembentukan kanker.

Sayangnya, sebagian besar penelitian efek puasa pada pembentukan kanker masih terbatas pada hewan dan sel.

Terlepas dari temuan yang menjanjikan ini, penelitian tambahan masih diperlukan untuk melihat bagaimana puasa bisa mempengaruhi perkembangan dan pengobatan kanker pada manusia.

Baca Juga: Resep Omelet Telur Isi Sayur, Menu yang Mudah Dibuat untuk Makan Sahur

5. Meningkatkan Kecerdasan

Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa puasa bisa memberikan efek yang kuat pada kesehatan otak.

Sebuah percobaan pada tikus menunjukkan bahwa berpuasa dengan jeda (intermiten) selama 11 bulan meningkatkan fungsi dan struktur otak.

Penelitian pada hewan lain juga telah melaporkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak.

Baca Juga: 5 Jadwal Teratur untuk Mengonsumsi Air Putih Saat Ramadhan, Salah satunya Usai Tarawih

Tidak hanya itu, puasa bisa meningkatkan regenerasi sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif.

Berpuasa juga dapat membantu meredakan peradangan dan mencegah gangguan neurodegeneratif.

Secara khusus, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa bisa meningkatkan perlindungan dari penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.

Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengevaluasi efek puasa pada fungsi otak manusia.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Helathline

Tags

Terkini

Terpopuler