PR TASIKMALAYA - Sebagai ibu, seseorang dengan kepribadian introvert mungkin akan merasa bahwa mereka tidak cukup baik untuk anak-anaknya.
Namun, tahukah Anda bahwa mereka yang berkepribadian introvert justru bisa menjadi sosok ibu yang hebat bagi anak-anaknya?
Karenanya, berikut ini adalah enam alasan mengapa seorang ibu yang introvert bisa menjadi sosok yang luar biasa untuk sang anak.
Keenam alasan ini dimaksudkan untuk mendukung para ibu dengan kepribadian introvert, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Introvert Dear.
Baca Juga: Tes IQ: Bisakah Kamu Memecahkan Kuis Viral Ini dengan Hanya Memindahkan Satu Batang Korek Api?
1. Seorang pendengar yang baik
Dengan menjadi seorang pendengar yang baik, ibu dengan kepribadian introvert bisa menjalin ikatan yang mendalam dengan anak-anaknya.
Mendengarkan adalah salah satu pembawaan alami bagi mayoritas introvert karena mereka tidak begitu suka berbicara.
Selain itu, kemampuan mendengarkan adalah keterampilan yang sangat penting, terutama untuk menjalin hubungan dengan anak-anaknya.
Baca Juga: Jadwal 32 Besar Swiss Open 2022 Hari Ini: Empat Wakil Indonesia Terlibat 'Perang Saudara'
Karena anak-anak seringkali mengulang cerita yang sama, seorang ibu yang introvert cukup pandai untuk berpura-pura tertarik.
Mendengarkan bisa membantu mereka belajar tentang hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sang anak.
2. Sangat berempati
Seorang ibu yang introvert akan bisa merasakan rasa sakit yang sedang dirasakan anaknya.
Baca Juga: Drakor Soundtrack 1 Ingatkan Han So Hee Tentang Momen Cinta Tak Berbalas di Masa Lalunya
Anak kecil seringkali memiliki emosi yang besar. Hal-hal yang tampaknya tidak penting bagi orang dewasa dapat terasa sangat penting bagi mereka.
Sebagai ibu yang introvert, banyak dari mereka yang diberkahi dengan dosis empati yang ekstra.
Misalnya, ketika sang anak dirundung di sekolah, ibu yang berempati tidak akan menganggap sepele perasaan sang anak.
Namun, mereka justru akan turut merasakan apa yang dialami sang anak seperti yang pernah terjadi kepadanya di masa sekolah.
Baca Juga: Orang Terpintar Akan Memiliki 4 Sifat Kecerdasan Emosional Ini, Apakah Anda Salah Satunya?
3. Memberi banyak perhatian
Seorang ibu yang introvert seringkali merasa paling bahagia di rumah bersama keluarganya.
Mereka adalah tipe orang rumahan yang menyenangkan dan berinteraksi secara langsung dengan anak-anak.
Karena itu, sebagai introvert, mereka masih tetap bisa menjadi ibu yang menyenangkan.
4. Pemimpin yang kuat
Introvert bisa menjadi pemimpin yang kuat yang dapat menetapkan aturan yang jelas dan memberikan arahan untuk anak-anaknya.
Sifat pendiam mereka tidak berarti bahwa mereka tidak kuat, dan juga tidak menghalangi kemampuan mereka untuk menjadi pemimpin yang hebat.
Karena seperti para ibu lainnya, introvert pun harus terus-menerus menetapkan aturan yang jelas dan memberikan arahan untuk anak-anaknya.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Hal Pertama yang Anda Lihat di Gambar Ini Akan Mengungkapkan Karakter Bawah Sadar
5. Menghormati batasan anak-anak
Sebagai ibu, seorang introvert akan menghargai batasan anak seperti kebutuhan mereka untuk waktu menyendiri.
Selain itu, seorang ibu dengan kepribadian introvert juga bisa memahami keengganan seorang anak untuk didorong ke dalam situasi sosial.
Ibu introvert menghargai perasaan anak mereka di atas penampilan, serta sangat menghormati ruang pribadi anak-anaknya.
Baca Juga: Tes IQ: Anda Pintar Jika Mengetahui Kesalahan di Gambar, Berani Jawab Tantangan Ini?
Terutama dalam situasi keluarga, setiap orang dapat mengambil manfaat dari waktu sendirian.
6. Kurang suka bersaing
Seorang ibu yang introvert tidak begitu memedulikan persaingan seperti mengadakan pesta besar untuk sang anak.
Mereka juga tidak peduli dengan apakah anak mereka termasuk ke dalam kelompok populer di sekolahnya atau tidak.
Baca Juga: Tes IQ: Ada Berapa Persegi dalam Gambar Ini? Buktikan bahwa Anda Cerdas!
Selain itu, sosok ibu introvert pun tidak akan memaksakan keinginan sosial mereka kepada anak, sehingga dapat mengurangi banyak tekanan.
Namun, karena tidak suka menjadi pusat perhatian, mereka justru senang jika anak merekalah yang menjadi pusat perhatian dan akan membiarkannya.
Meskipun demikian, mereka tidak akan memaksakan sorotan untuk datang kepada anak-anak mereka.
Karenanya, dalam acara sekolah, mereka akan berusaha untuk menjadikan sang anak lebih penting dibandingkan dengan diri mereka sendiri.***