PR TASIKMALAYA - Pemerintah India resmi melarang penggunaan TikTok dan 59 aplikasi lain asal Tiongkok.
India menyebut, TikTok dan sederet aplikasi lainnya itu bisa menyalahgunakan data pengguna hingga merendahkan integritas negara.
Baca Juga: Khawatir Terpapar Virus Corona, Suku Yanomami Kecam Kunjungan Militer dan Wartawan
Dalam sebuah pernyataan, Kepala Eksekutif TikTok Kevin Mayer mengatakan bahwa Pemerintah Tiongkok tidak pernah meminta data pengguna.
"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa Pemerintah Tionkok tidak pernah meminta kepada kami untuk data TikTok dari pengguna India.
Baca Juga: Diduga Adu Mulut dengan Pacar, Maudy Ayunda Bertengkar Sambil Live di Instagram
"Jika kami pernah menerima permintaan seperti itu di masa depan, kami tidak akan mematuhinya," tulis Mayer, menambahkan bahwa data untuk pengguna India disimpan di server di Singapura.
Oleh sebab itu, TikTok yang dimiliki oleh ByteDance Tiongkok itu kini telah menarik diri untuk 'menjauh' dari Beijing.
Baca Juga: Putus dengan Sang Kekasih, Cita Citata akui Masih Saling Sayang
Hal itu dilakukan pula oleh 59 aplikasi Cina lainnya, termasuk WeChat dari Tencent Holdings Ltd dan UC Browser Alibaba Group Holding Ltd.