Kembangkan Alat yang Bisa Membaca Perintah Otak, Facebook Kembali Mendapat Penolakan

- 16 Desember 2020, 16:30 WIB
 Ilustrasi kecerdasan buatan.
Ilustrasi kecerdasan buatan. //Pixabay  //Seanbatty

PR TASIKMALAYA – Pihak perusahaan Facebook telah memberitahukan bahwa mereka sedang mengembangkan alat untuk merangkum artikel berita sehingga para pengguna tidak perlu membacanya.

Selain itu, mereka juga menjabarkan rencana untuk mendeteksi pikiran seseorang dengan sensor saraf dan menerjemahkannya menjadi sebuah tindakan.

Pengumuman dan demo produk tersebut adalah bagian dari program akhir tahun di perusahaan raksasa jejaring sosial, yang sepanjang tahun ini telah diwarnai oleh kontroversi, ketidakpuasan karyawan, dan berbagai tuntutan hukum antimonopoli negara bagian dan federal.

Baca Juga: Sambut Vaksin Covid-19 Gratis, HNW: Pak Jokowi Tak Mau Kalah dengan PM Singapura

“Investasi kami dalam teknologi tidak hanya sebatas menjaga layanan agar tetap berjalan. Kami sedang membuka jalan untuk terobosan pengalaman baru yang, tanpa dilebih-lebihkan, akan meningkatkan kehidupan miliaran orang,” kata Mike Schroepfer, Chief Technology Officer perusahaan Facebook. 

Di antara kemajuan tersebut ialah komitmen perusahaan terhadap kecerdasan buatan.

Menurut Mike, pusat data Facebook telah menerima "sistem baru" yang akan membuatnya 10 hingga 30 kali lebih cepat dan memungkinkan kecerdasan buatan (AI) Facebook untuk melatih dirinya sendiri.

"Sebenarnya ini adalah alat utama yang kami gunakan saat ini untuk melawan ujaran kebencian, informasi yang salah, dan masalah konten tersulit yang kami hadapi," kata Mike, yang mencatat bahwa Facebook telah mendeteksi 95% ujaran kebencian yang terdapat dalam platform.

Baca Juga: Setelah Diperiksa Penyidik atas Kasus Kerumunan FPI di Megamendung, Ridwan Kamil Sesalkan Hal ini

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: BuzzFeed News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x