Sriwijaya Air Hilang Kontak, Ketahui 5 Penyebab Kecelakaan yang Terjadi pada Pesawat Terbang

9 Januari 2021, 20:23 WIB
Pesawat Sriwijaya Air /unsplash.com

PR TASIKMALAYA - Pesawat komersial Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan penerbangan SJY 182 CGK - PNK hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021.

Untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat membutuhkan waktu cukup lama sampai bertahun-tahun untuk bisa mengetahui dan menyelidiki sepenuhnya.

Berdasarkan berbagai sumber yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com berikut adalah penyebab dari kecelakaan pesawat yang umum terjadi:

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Polres Tanjung Priok Buka Posko Kemanusiaan di JICT II

Faktor Cuaca

Sekitar 10 persen dari kecelakaan yang terjadi oleh pesawat terbang disebabkan karena kondisi cuaca yang buruk.

Kondisi cuaca yang ekstrem seperti adanya hujan deras, angin kencang atau bahkan badai salju merupakan ancaman dalam dunia penerbangan.

Angin yang menjadi salah satu cuaca buruk yang menyebabkan kecelakaan pesawat dapat menyebabkan turbulensi dimana hembusan angin kencang berupa badai atau topan datang dari berbagai arah.

Pesawat terbang tetap bisa jatuh dihantam cuaca buruk meskipun telah dilengkapi dengan berbagai kecanggihan perlengkapan serta tekonologi seperti kompas gyroscopic, navigasi satelit, dan uplink data cuaca.

Baca Juga: Keluarga Korban Sriwijaya Air SJY182 Padati Bandara, Berikut Rincian Awak Pesawat

Kerusakan Mesin

Meskipun semakin canggih alat-alat yang terpasang di pesawat serta mengalami peningkatan namun kecelakaan pesawat yang terjadi akibat kerusakan mesin menyumbang sekitar 20 persen.

Komponen yang cukup banyak digunakan didalam pesawat juga membutuhkan ketelitian serta berbagai uji coba yang harus dilakukan untuk memastikan mesin pesawat tetap dalam kondisi baik.

Sebelum mekukan penerbangan , pengecekan terhadap mesin pesawat bahkan sampai komponen terkecil perlu dilakukan pemeriksaan karena kerusakan yang terjadi pada mesin bahkan hal terkecil akan menimbulkan konsekuensi yang besar.

Baca Juga: Gempa 5,1 Magnitudo Guncang Tambolaka NTT, Tak Sebabkan Tsunami
Kesalahan Pilot

Berdasarkan Plane Crash Info sekitar 53 persen kecelakaan pesawat diakibatkan karena kesalahan pilot yang terjadi antara tahun 1950 sampai 2010.

Human eror bisa saja terjadi karena kondisi psikologis yang dialami oleh seorang pilot atau juga kelalaian yang dilakukan seorang pilot.

Seorang polot secara aktif terlibat dalam pesawat pada setiap tahap penerbangan, kesalahan pilot seperti salah menilai kondisi cuaca atau gagal mengatasi kesalahan mekanis dengan besar berdampak terhadap kecelakaan pesawat yang fatal.

Baca Juga: Bupati Kepulauan Seribu Sebut Pesawat Sriwijaya Air Diduga ‘Meledak’ di Kepulauan Seribu

Sabotase

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sabotase merupakan perusakan milik pemerintah dan sebagainya yang dilakukan oleh pemberontak.

Aksi sabotase yang dilakukan biasanya oleh orang-orang yang memiliki maskud dan tujuan lain seperti pada pembajakan 11 September 2001

Sekitar 9 persen pesawat mengalami kecelakaan disebabkan oleh sabotase, namun hal tersebut jarang terjadi. ***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: Walton Telken Baum Heldund Nurenberg Paris

Tags

Terkini

Terpopuler